Krjogja.com – Cilacap – Guna mengintervensi pengendalian kerawanan pangan tahun 2024, Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan Program Nasional Penyaluran Bantuan Pangan. Bantuan pangan tersebut tergabung dalam satu paket yang berisi pangan segar dan olahan, seperti kornet sapi, sarden, kacang hijau, bihun jagung, minyak goreng, dan garam beryodium.
"Paket bantuan tersebut diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga dan mendorong penguatan ketahanan pangan di masyarakat"ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, usai launching program tersebut yang dipusatkan di Cilacap, Rabu (12/06/2024).
Menurutnya, saat ini masih terdapat 68 kabupaten/kota di Indonesia yang rentan terhadap kerawanan pangan, terutama di wilayah Indonesia Timur. Untuk mendukung penghapusan kemiskinan ekstrim dan pengangkatan daerah rawan rentan pangan diberikan bentuk bantuan pangan kepada 45.000 KK, yang datanya bersumber dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Baca Juga: DPLK Syariah Muamalat Genjot Pertumbuhan Aset
Adapun intervensi pengendalian kerawanan pangan tahun 2024 itu dilaksanakan pada 8 provinsi, 20 kabupaten kota, 233 desa dan sasaran penerima bantuan berasal dari keluarga rawan pangan dan kelompok pengeluaran 10% terbawah.
"Jadi program tersebut dirancang khusus untuk mendukung instruksi presiden dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, sehingga percepatan pengentasan kemiskinan yang sudah berlangsung selama ini dengan memberikan bantuan pangan beras untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) serta bantuan pangan daging ayam dan telur ayam kepada 1,4 juta keluarga resiko stunting atau KRS (Keluarga Risiko Stunting),"lanjutnya.
Baca Juga: Harga Pangan Stabil, Stok Menjelang Idul Adha Mencukupi
Dari 45.000 KK yang dintervensi dengan bantuan pangan segar dan olahan itu 18.567 keluarga di Provinsi Jawa Tengah. Tersebar di empat kabupaten, terdiri Kabupaten Kebumen 4.596 KK, Banjarnegara 3.621 KK, Purworejo 3.552 KK, dan Cilacap sebanyak 6.798 KK. “Kegiatan intervensi pengendalian kerawanan pangan sangat penting untuk menurunkan jumlah warga yang masuk dalam kategori undernourished”, jelasnya.(Otu)