Krjogja.com - BANJARNEGARA - Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah KPH Kedu Selatan memberikan bantuan Rp 15 juta kepada
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banjarnegara untuk pembangunan Ruang Podcast.
Bantuan tersebut merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2024. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Administratur Perhutani KPH
Kedu Selatan, Usep Rustandi, kepada ketua PWI Banjarnegara Hendra Septa Ersana Putra di kantor perusahaan tersebut di Jl A Yani Purworejo, Rabu 17 Juli 2024.
Dalam penyerahan itu, Usep didampingi sejumlah pejabat Perhutani KPH Kedu Selatan, dan Asisten Perhutani BKPH Banjarnegara, Supriyono.
"Bantuan kepada PWI Banjarnegara hari ini merupakan salah satu dari tiga aspek pengelolaan sumber daya hutan, yakni aspek ekologi, ekonomi, dan sosial," kata Usep. Ia mengapresiasi kreativitas PWI
Menurut Usep, luas areal hutan KPH Kedu Selatan 44.930 hektare, tersebar di wilayah Kabupaten Banjarnegara 5.611,47 hektare, Banyumas 2.903,95 hektare, Kebumen 18.853,56 hektare, Purworejo 8.956,61 hektare dan Wonosobo 8.605,32 hektare.
Jenis tegakan hutan diantaranya pinus, damar, jati dan rimba lainnya. Produksi getah pinus rata-rata mencapai 12.000 ton/tahun, sedangkan damar sekitar
140 ton/tahun.
Menjawab pertanyaan, Usep mengatakan, secara umum kondisi hutan KPH Kedu Selatan aman, tak terjadi pencurian kayu. "Berkat sentuhan sosial kepada masyarakat oleh Perhutani di sekitar kawasan hutan, situasi kondusif. Mereka ikut menjaga hutan dan paham tentang aturan main untuk mengakses hutan," ujarnya.
Ketua PWI Banjarnegara, Hendra Septa Ersana Putra, menyatakan terima kasih atas atensi Perhutani. "Bantuan program TJSL Perhutani akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan podcast yang PWI," katanya.
Menurut Hendra, podcast PWI Banjarnegara sudah sejak bebarapa waktu dirintis guna memberikan ruang kepada publik untuk berdiskusi, menyampaikan kritik,
gagasan, dan sebagai media sosialisasi kepada masyarakat luas.
"Kebetulan kami memiliki banyak SDM yang mumpuni untuk menangani podcast. Hanya saja, sarana dan prasarananya masih sangat terbatas," katanya. (Mad)
