Krjogja.com - PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga mengalokasikan dana hibah atau stimulan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal. Nilainya berkisar antara Rp 10 Juta hingga Rp 50 Juta.
"Terkait pendanaan, ada juga program subsidi bunga yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usahanya tapi terkendala permodalan," tutur Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), dalam acara Roadshow Pemulihan Ekonomi di Desa Krangean kecamatan Kertanegara, Selasa siang (3/9/2024).
Selain dana stimulan, pemkab menyediakan banyak program-program pelatihan yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan pendapatan ekonominya. Misalnya pelatihan tata boga yang bisa diakses oleh kader kesehatan atau kader PKK untuk keterampilan.
Baca Juga: Penyakit JE Menyerang Otak, Dinkes Canangkan Introduksi Imunisasi JE
"Cukup mengirim surat kepada bupati atau pimpinan OPD. IsyaAllah akan dibantu agar pelatihan tersebut dapat dilaksanakan di masing-masing desa dan kelurahan yang mengajukan," ujar Tiwi.
Pemkab, lanjut Tiwi, berkomitmen memajukan sektor ekonomi, utamanya pelaku usaha mikro kecil. Menurutnya, pelaku UMKM menjadi tulang punggung perekonomian lokal dan terbukti memberikan kontribusi konkret dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran, serta menggerakkan roda perekonomian secara keseluruhan.
Kegiatan Roadshow Pemulihan Ekonomi di Desa Krangean dirangkaikan dengan peresmian Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Krangean oleh Bupati Tiwi. Keberadaan PKD Krangean diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan yang ada di Krangean.
Baca Juga: PNM Bentuk Asosiasi Advokat Usaha Mikro Kecil
“Semoga juga bisa kian menambah semangat kader kesehatan untuk terus membantu menyukseskan program-program pemerintah di bidang kesehatan. Seperti menurunkan angka kematian bayi dan ibu hamil serta menurunkan angka prevalensi stunting di Desa Krangean pada khususnya dan Purbalingga pada umumnya,” ujar Bupati.
Kepala Puskesmas Kertanegara Nur Syarifah menyebutkan, keberadaan PKD ini diharapkan bisa menjadi gatekeeper atau sebagai screening awal persoalan kesehatan dasar yang dialami masyarakat. (Rus)