Krjogja.com-CILACAP- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto meluncurkan Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) ke wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), khususnya Kawasan Kampunglaut Kabupaten Cilacap, sebagai upaya mengenalkan kembali mata uang RI Rupiah, terutama bagi anak-anak sekolah yang bermukim di wilayah tersebut, Sabtu (07/09/2024).
Tim Ekspedisi itu mengangkut berbagai pecahan uang senilai milyaran Rupiah, untuk ditukarkan dengan uang yang sudah rusak, kusut dan tidak layak edar. "Kegiatan ini merupakan layanan penyediaan uang Rupiah layak edar yang disertai dengan ragam kegiatan yang bermanfaat khususnya bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah 3T,"ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto.
Menurutnya, jumlah modal yang dibawa berjumlah Rp 1,3 Miliar dengan pecahan yang lengkap dan kondisi layak edar untuk menjaga ketersediaan uang layak edar (ule) dan menarik uang tidak layak edar (utle) dari Masyarakat di wilayah Kecamatan Kampung Laut dan sekitarnya di Kabupaten Cilacap.
Baca Juga: Salma Salsabil Meriahkan Pemanasan Audisi Indonesian Idol XIII di Yogyakarta
Dijelaskan, selain kegiatan penyediaan uang layak edar melalui kas keliling, ERB Purwokerto 2024 juga melakukan kegiatan lain dengan Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah melalui lomba mewarnai dan senam bersama, Program Bantuan Sosial Dedikasi Untuk Negeri dan Minum Susu Bersama sebagai Gerakan pencegahan stunting serta menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) kepada guru penggerak dan cash handler se-Kabupaten Cilacap.
"Bank Indonesia akan senantiasa memastikan ketersediaan uang Rupiah yang berkualitas dan layak edar guna mendukung kelancaran aktivitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi antar kementerian atau lembaga untuk memastikan uang Rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI,"lanjutnya.
Baca Juga: Gula Kelapa Organik Merambah Pasar Ekspor, Tangkisan Dikukuhkan Jadi Desa Devisa
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Sekda) Cilacap Sumbowo, membenarkan, Kawasan Kampung Laut Cilacap termasuk kawasan 3T, Terutama Desa Ujung Alang Kecamatan Kampung Laut. Karena untuk menembus Desa Ujung Alang hanya bisa dilakukan melalui perairan, karena Desa Ujung Alang terpisah dengan dengan desa-desa lain di Kawasan kampung Laut.
"Memang sebenarnya Ujung Alang bisa ditempuh dengan jalur darat, tetapi harus melalui Pulau Nusakambangan. Sedang Nusakambangan sekarang ini dinyatakan sebagai kawasan tertutup, sehingga tidak bisa ditempuh melalui pulau penjara tersebut,"katanya. Sedang desa lain terdiri Panikel dan Ujung Gagak sudah bisa ditempuh dengan jalur darat sekarang ini, melalui Kecamatan Bantasari.
Baca Juga: Pilkada Karanganyar 2024, Ketua Tim Pemenangan Ilyas-Tri Haryadi dari Non Parpol
Diakui Sarna warga Ujung Alang, untuk mendapatkan uang pecahan rupiah di daerahnya cukup sulit, karena peredaran Rupiah masih terbatas. "Warga Ujung Alang yang berjualan warungan, biasanya kesulitan untuk memberikan pengembalian uang, karena sedikitnya pecahan Rupiah yang beredar disini,"katanya. Dicontohkan, jika uang pembelian barang itu pecahan Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu, maka pemilik warung akan kesulitan dalam pengembaliannya. "Akhirnya si pembeli harus menitip dulu pengembaliannya, sampai dengan ada,"tambahnya.(Otu)