Krjogja.com - PURBALINGGA - Angka kemiskinan di Purbalingga menurun drastis sebesar 0,81 persen di tahun 2024. Walhasil, Kabupaten Purbalingga tidak lagi masuk kategori lima besar kabupaten miskin di Jateng.
"Capaian ini tidak terlepas dari upaya keras para ketua RT dalam melakukan verval (verifikasi dan validasi) data kemiskinan di wilayah masing-masing," tutur Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) saat Pengukuhan Pengurus Paguyuban Ketua RT (PKRT) Kecamatan & Desa serta Penyerahan SK Penyesuaian Masa Jabatan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se Kecamatan Bukateja, Rabu (11/09/2024).
Tiwi menambahkan, validasi data kemiskinan sangat penting untuk mendukung berbagai program pembangunan dan pemberian bantuan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. Sehingga bantuan yang selama ini digelontorkan oleh pemerintah benar-benar dihajatkan untuk masyarakat miskin dan yang berhak. Setelah melibatkan para ketua RT untuk verval data kemiskinan, peringkat validitas dan akurasi data kemiskinan Purbalingga selalu masuk lima besar di Pemprov Jateng.
"Ini sangat berdampak positif pada upaya percepatan pengentasan kemiskinan di Purbalingga,” ujarnya.
Sepanjang tahun 2024, pemkab Purbalingga di bawah kepemimpinan berfokus pada upaya menurunkan angka kemiskinan. Sejumlah programpun telah digelontorkan. Meliputi program listrik gratis, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, program sanitasi air bersih dan lainnya
"Ada pula program rantang berkah untuk para lansia yang tidak mampu dan hidup sebatangkara, santunan untuk disabilitas, santunan kematian bagi keluarga yang tidak mampu, bantuan pangan rasle (Paket makanan berupa beras dan lele)," ujar Tiwi. (Rus)