Krjogja.com- PURWOKERTO- Kasus penipuan dengan modus bantuan hibah untuk rumah ibadah kembali terjadi. Kali ini, nama Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar, dan istrinya, Dewi Wikaningsih, dicatut oleh pihak tak bertanggung jawab.
Penipu menggunakan foto pasangan PJ bupati bersama istri sebagai profil di aplikasi WhatsApp, dengan nomor yang terdaftar sebagai 0821-4217-0476, dan menghubungi warga serta pengurus masjid untuk menawarkan bantuan fiktif.
Dalam aksinya, pelaku memperkenalkan diri sebagai Pj Bupati Banyumas, kemudian menawarkan bantuan hibah untuk rumah ibadah. Namun, penipu tersebut terlebih dahulu meminta foto buku rekening sebagai syarat pencairan dana. Modus penipuan ini mengatasnamakan bantuan dari pemerintah yang disertai dengan salam dan bismillah, untuk menarik perhatian dan kepercayaan korbannya.
Baca Juga: Hardjuno Wiwoho Puji Prabowo Sangat Piawai Memilih Menteri
Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Banyumas, Wahyono, Rabu (23/10/2024), mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya pada pesan-pesan mencurigakan yang mengatasnamakan pejabat pemerintah. Wahyono menjelaskan bahwa proses penyaluran hibah dan bantuan sosial memiliki prosedur yang jelas dan tidak dilakukan secara langsung oleh Bupati kepada masyarakat.
"Penyaluran hibah dan bantuan sosial memiliki mekanisme resmi melalui jalur pemerintahan, bukan lewat pesan WhatsApp atau komunikasi langsung dari Bupati. Jika ada yang mengatasnamakan Pj Bupati Banyumas dalam hal seperti ini, sudah pasti itu adalah penipuan," tegas Wahyono.
Ia juga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan jika menerima pesan serupa agar tidak ada korban yang terjerat. “Jangan berikan data pribadi atau informasi rekening kepada pihak yang tidak dikenal,” tambahnya.
Baca Juga: Polres Klaten Ajarkan Tertib Lalu Lintas pada Anak Usia Dini
Pihak pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Penipuan semacam ini sering kali memanfaatkan keluguan masyarakat yang berharap mendapatkan bantuan, terutama dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Untuk itu, Wahyono mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan dan konfirmasi melalui jalur resmi jika ada tawaran bantuan yang meragukan.
Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Kasus penipuan dengan memalsukan identitas pejabat ini bukan kali pertama terjadi. Modus yang dilakukan penipu kerap berubah-ubah untuk menyesuaikan kondisi. Masyarakat diharapkan selalu waspada dan tidak mudah terperdaya dengan janji-janji manis yang datang dari nomor tak dikenal.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk terus berkomunikasi dengan pihak berwenang jika ada hal mencurigakan terkait tawaran bantuan atau informasi lain yang dirasa tidak masuk akal. Kejahatan siber seperti ini dapat dicegah dengan edukasi yang lebih luas dan sikap kritis dari setiap individu.
Diharapkan dengan adanya himbauan ini, penipuan yang mengatasnamakan pejabat daerah seperti Pj Bupati Banyumas dapat segera diatasi, dan masyarakat tidak lagi menjadi korban.(Dri)