PURBALINGGA (KRjogja.com) – Tenis lapangan masih dipandang sebagai olahraga elit di Purbalingga. Minimnya lapangan dan mahalnya peralatan membuat cabang olahraga ini belum bisa dinikmati secara luas seperti sepak bola atau bulu tangkis.
“Main tenis jelas butuh biaya. Tidak seperti bulu tangkis yang bisa di mana saja, tenis butuh lapangan khusus. Jadi wajar jika belum bisa menyentuh semua kalangan,” ujar Ketua PELTI Purbalingga, Azif Yunan Hashinudin, saat pelantikan pengurus masa bakti 2025–2029 di Pendopo Dipokusumo, Minggu malam (4/5/2025).
Saat ini, satu-satunya lapangan tenis yang tersedia di Purbalingga berada di GOR Samiaji milik swasta. Kondisi ini dinilai menyulitkan regenerasi atlet dan pelaksanaan kejuaraan, baik tingkat lokal maupun nasional.
Azif berharap dukungan dari Pemkab Purbalingga dalam penyediaan fasilitas yang memadai. Ia menegaskan, PELTI akan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah lewat kegiatan ekstrakurikuler untuk menjaring bibit atlet muda. PELTI juga siap ambil bagian di ajang pra Porprov.
Menanggapi hal itu, Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif langsung merespons. Ia menegaskan komitmen penuh Pemkab dalam mendukung pengembangan olahraga tenis di wilayahnya.
“Apapun yang dibutuhkan PELTI, insyaallah kami dukung, termasuk penyediaan lapangan,” tegas Bupati Fahmi.
Ia menyebutkan, Pemkab memiliki sejumlah lahan strategis yang bisa dibangun atau direvitalisasi menjadi lapangan tenis berstandar nasional, seperti di kompleks rumah jabatan Bupati dan kawasan Pendopo Wakil Bupati. Bahkan, jika perlu, Pemkab siap mencarikan lahan tambahan.
“Jika Purbalingga ingin jadi tuan rumah Kejurnas, tentu harus didukung fasilitas yang mumpuni. Ini akan kita usahakan bersama,” pungkasnya. (Rus)
