'Diserbu' Lumpur-Sampah Plastik, Genangan Waduk PLTA Mrica Tinggal 10 Persen

Photo Author
- Sabtu, 14 Juni 2025 | 05:05 WIB
Mrica River Clean Up' itu merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan melalui program Zero Waste Warriors sekaligus menyongsong Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.   (istimewa)
Mrica River Clean Up' itu merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan melalui program Zero Waste Warriors sekaligus menyongsong Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025. (istimewa)


Krjogja.com-BANJARNEGARA-Umur produktif waduk PLTA Mrica Banjarnegara dikhawatirkan tidak akan mencapai 50 tahun seperti prediksi semula. Kini, memasuki tahun ke-30 sejak beroperasi, luas genangan waduk PLTA berkapasitas 180 MW itu, tinggal 10 persen akibat pendangkalan. Seluas 90 persen sisanya, sudah berubah menjadi daratan.

Hal itu diungkapkan oleh Senior Manager PLN Indonesia Power Unit Bisnis (UBP) Mrica, Nazrul Very Andhi, kepada wartawan PWI Banjarnegara di sela aksi bersih-bersih kawasan waduk, Jumat 13 Juni 2025.

Melibatkan jajaran pegawai PLN IP UBP Mrica, Forkompinca Wanadadi dan pelajar SMAN Wanadadi, kegiatan bertajuk 'Mrica River Clean Up' itu merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan melalui program Zero Waste Warriors sekaligus menyongsong Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.

Baca Juga: Kota Yogyakarta Juara Umum Peparpeda DIY 2025, Akhiri Dominasi Bantul Selama 9 Tahun

"Melalui kegiatan Mrica River Clean ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran bersama bahwa menjaga lingkungan adalah tugas semua pihak. Ini juga menjadi wujud nyata komitmen kami dalam menjalankan prinsip keberlanjutan melalui program Zero Waste Warriors," kata Nazrul.

Menurut Nazrul, pendangkalan waduk PLTA Mrica terjadi disebabkan tingginya tingkat sedimentasi yang terbawa arus sungai Serayu dari pegunungan Dieng. Daerah Aliran Sungai (DAS) Merawu juga andil besar. "Lumpur masuk ke waduk rata-rata 3,8 juta meterkubik per tahun. Bahkan pernah mencapai 6 juta meterkubik dalam setahun," ujarnya.

Pendangkalan waduk, menurut Azrul pula, selain akibat banyaknya lumpur masuk juga disebabkan banyaknya kiriman sampah yang didominasi plastik dari hulu sungai. "Waduk seperti jadi tempat pembuangan sampah sementara," katanya pula. Suburnya tumbuhan eceng gondok, ikut memperburuk kondisi waduk.

Azrul mengatakan, untuk menjaga kelestarian waduk, aksi bersih-bersih sampah lingkungan waduk akan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen.

Tentang manajemen sedimentasi, dikerahkan 3 unit kapal keruk dan dumptruck pengangkut material sedimen kering dan secara berkala dilakukan penggelontoran lumpur (flushing) dari waduk.

Sedangkan penanganan lingkungan di daerah hulu, selama ini PLN IP UBP Mrica berkolaborasi dengan berbagai instansi. Berbagai jenis tanaman penguat tanah seperti aren dan kopi sudah dan akan terus dilakukan di beberapa kecamatan diantaranya Batur, Wanayasa dan Pejawaran. (Mad)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X