KPI Inisiasi Bank Sampah di Daerah Terisolir

Photo Author
- Sabtu, 21 Juni 2025 | 18:40 WIB
Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia saat mencoba pengolohan sampah plastik Bank Sampah Abhapraya Kutawaru, Cilacap Tengah  (R Maksum Noor)
Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia saat mencoba pengolohan sampah plastik Bank Sampah Abhapraya Kutawaru, Cilacap Tengah (R Maksum Noor)


Krjogja.com, Cilacap - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menginisiasi penanganan masalah sampah plastik di daerah terisolir Kabupaten Cilacap dengan membentuk Bank Sampah Abhipraya Kutawaru, Cilacap Tengah. Sampah plastik rumah tangga yang telah digiling menggunakan mesin pencacah plastik milik Bank Sampah tersebut telah dapat menambah pendapatan warga setempat, atau sampah plastik tersebut dapat ditukar dengan barang-barang kebutuhan dasar rumah tangga.

"Kami tidak hanya memproduksi BBM tetapi memberikan kontribusi yang nyata bahwa RU IV Cilacap mengedukasi dan mensupport kehidupan masyarakat Kutawaru berada di Ring 1, terutama fokusnya kepada pengelolaan sampah yang terintegrasi,"ujar Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia, Jumat (20/06/2025).

Pada prinsipnya adalah tidak hanya mengelola sampah menjadi uang, akan tetapi bagaimana mengedukasi masyarakat di sekitar kilang dan juga mereplikasi masyarakat yang lebih luas, terutama anak-anaknya dapat menyaksikan sendiri bahwa sampah tidak boleh dibuang sembarangan tanpa harus dikelola. "Ternyata sampah memberikan manfaat uang kalau dikelola dengan baik,"lanjutnya.

Baca Juga: Prodia MoU dengan FK UKDW dan UMY Perkuat Pendidikan, Riset, dan Inovasi Diagnostik Kesehatan di Indonesia

Masalah sampah di Kelurahan Kutawaru, terutama anorganik menjadi masalah tersendiri warga di daerah terisolir itu, karena sampah anorganik tersebut tidak gampang terurai dan membutuhkan waktu lama ratusan tahun. "Ibu-ibu rumah tanggah di kelurahan sini menyatakan sudah senang karena sampah palstik tidak dibuang langsung tetapi dikumpulkan setiap hari Kamis atau hari Minggu dibawa ke bank sampah untuk ditukar dengan sembako, ujar Didik.

Menurutnya, bank sampah di Kutawaru masih kecil, kendati demikian jika yang kecil-kecil itu banyak mereplikasikan hal-hal yang positif itu tidak hanya di Kecamatan Cilacap Tengah tetapi dikembangkan di wilayah lain di Kabupaten Cilacap akan mejadi besar. Limbah plastik jika dikelola dengan baik dengan implementasi ekonomi menjadi produk dan kembali lagi dikelola menjadi suatu sirkel.

Ahmad Sodri Sekretaris Bank Sampah Abhaprya mengatakan, hasil dari penjualan sampah plastik sangat berdampak bagi keuangan bank sampah dam masyarakat. Karena sampah plastik dari dari nasabah itu dihargai Rp 2000 sampai Rp 2500 per kilogram tergantung jenis plastik, karena ada sampah plastik yang nilainya rendah. Sedang bila sampah plastik itu telah digiling menjadi cacahan oleh bank sampah dijual ke mitra mencapai Rp7.000 sampai Rp8.000 per kilogram."Untuk cacahan dari plastik bening harganya bisa mencapai Rp 10.000 per kilogram,"ungkap Sodri.

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca DIY Sabtu, 21 Juni 2025 – Cerah Berawan, Beberapa Wilayah Waspada Hujan Lokal

Dijelaskan, Bank Sampah Abhapraya tidak hanya mengolah sampah plastik saja, tetapi menampung pula minyak jelantah (Minyak bekas penggorengan), mengolah kayu bekas palet, maggot sampah organik, pot daun nipah dan ainnya. "Khusus plastik bekas galon air kemasan dimanfaatkan untuk membuat Wadong alat tangkap kepiting. Jika sebelumnya Wadong terbuat dari bambu kini diganti dengan galon bekas. Keuntungan hasil tangkapannya tidak hanya kepiting namun banyak ikan pula yang tertangkap,"tambahnya.(Otu)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X