PHDT Model Pengambilan Kebijakan Kesehatan Berbasis Data

Photo Author
- Kamis, 10 Juli 2025 | 10:05 WIB
Peluncuran PHDT di Purbalingga (Toto Rusmanto)
Peluncuran PHDT di Purbalingga (Toto Rusmanto)


Krjogja.com - PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga meluncurkan Public Health Data Theatre (PHDT), Rabu (9/7/2025). PDHT yang merupakan bagian dari implementasi Project Scalable Public Health Empowerment Research and Education Sites (PHERES) itu menempati sebuah ruang di lantai 2 Dinas Kesehatan Purbalingga.

“PDHT ini merupakan hasil kolaborasi Pemkab Purbalingga dengan Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) dan Kementerian Kesehatan RI,” tutur Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, Rabu siang,

Fahmi menyebutkan kehadiran PHDT merupakan langkah penting dalam transformasi kebijakan kesehatan dari pendekatan konvensional menjadi berbasis data. Dashboard interaktif itu akan berfungsi sebagai pusat pemantauan data kesehatan masyarakat secara real-time, sehingga keputusan strategis dapat diambil dengan cepat, tepat, dan terukur.

Baca Juga: Masyarakat di lereng gunung Sindoro Diminta tenang

PHDT mampu memantau secara harian jenis penyakit yang terdeteksi di pelayanan kesehatan, wilayah persebarannya, kelompok usia yang terdampak, hingga asal fasilitas kesehatan. Tersedia pula analisis mendalam, misalnya untuk memantau indikator kesehatan ibu hamil dan nifas seperti berat badan, tekanan darah, hingga lingkar lengan, yang datanya bersumber dari sistem e-Kohort, e-Puskesmas, ASIK, dan e-gizi. "Diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Purbalingga secara konsisten dan kontinyu," ujar Bupati.

Guna memastikan PHDT dapat berfungsi optimal dalam merespons berbagai isu kesehatan seperti potensi wabah, akurasi dan kelengkapan data dari seluruh fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit sangat penting. Dengan data yang lengkap, kebijakan tidak lagi bersifat parsial, melainkan menyeluruh dan berbasis bukti. Ia menambahkan bahwa implementasi data PHDT akan mendukung baik upaya preventif maupun kuratif di bidang kesehatan. "Jadi ketika membutuhkan suatu kebijakan cepat, urgen, data ini bisa didapatkan dengan baik dan diperlihatkan dengan baik maka saya yakin bisa disikapi dengan baik juga," ujarnya.

Guna mendukung operasional PHDT, Dinkes telah menunjuk Puskesmas Serayularangan sebagai puskesmas flagship. Kepala Dinkes Purbalingga, dr Jusi Febrianto menjelaskan setiap tiga bulan bertahap seluruh puskesmas di Purbalingga berkontribusi pada sistem ini. "Fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, seperti program koas bagi mahasiswa Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)," tutur Jusi.

Baca Juga: Diplomat Arya Dimakamkan di Banguntapan, Direktur Perlindungan WNI Teringat Bopong Warga Telantar di Taiwan hingga Evakuasi di Iran

Peluncuran PHDT itu dihadiri Perwakilan OUCRU Indonesia Anuraj H. Shankar, pejabat Kementerian Kesehatan RI, serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Tim SPHERES juga melakukan demo sistem yang memperlihatkan kemampuan PHDT dalam menyajikan data kesehatan secara komprehensif dan analitis sesuai standar Kemenkes.

Bersama Kabupaten Lombok Barat, kabupaten Purbalingga dipilih untuk menjalankan Project SPHERES,. Terpilihnya Purbalingga merupakan bentuk apresiasi atas capaian sebagai peringkat kedua dalam Kompetisi Kabupaten Katalon pada Maret 2025 lalu, yang menilai kesiapan daerah dalam mengadopsi transformasi sistem kesehatan berbasis teknologi. (Rus)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X