Krjogja.com-PURWOKERTO- Sebanyak 959 peserta Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch-3 Tahun 2025 resmi menuntaskan pendidikan dasar militer dan pelatihan manajerial di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto, Sabtu (12/7/2025).
Penutupan Diklat tersebut sekaligus menandai penetapan status mereka sebagai Komponen Cadangan (Komcad) pertahanan negara.
Upacara penutupan dipimpin Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Dr. Latif Usman, S.I.K., M.Hum yang hadir mewakili Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin.
Baca Juga: Sukses Jadi Mata Pencaharian Warga Sekitar, Ini Kisah Klaster Usaha Tanaman Hias Binaan BRI
Dalam sambutan Menhan menyampaikan apresiasi terhadap semangat dan disiplin tinggi para peserta selama mengikuti pendidikan.
"Program SPPI adalah kebijakan strategis Presiden RI. Ini bukan sekadar pelatihan biasa, tetapi langkah konkret untuk memperkuat ketahanan nasional melalui SDM unggul dan berkarakter bela negara," tegasnya.
Dua Tahap Pendidikan: Militer dan Manajerial
Pendidikan SPPI di SPN Purwokerto berlangsung dalam dua tahap. Pendidikan dasar militer dilaksanakan dari 14 April hingga 11 Juni 2025 selama 280 jam pelajaran (JP), dipimpin langsung oleh Dansardik VII/E Jateng, Kombes Pol Joko Pitoyo
Baca Juga: Sukses Jadi Mata Pencaharian Warga Sekitar, Ini Kisah Klaster Usaha Tanaman Hias Binaan BRI
Selanjutnya, peserta mengikuti pelatihan manajerial selama 299 JP dari 12 Juni hingga 12 Juli 2025. Pelatihan ini melibatkan berbagai instansi strategis, di antaranya BPKP, Bank Indonesia (BI), APJI, BPOM, Badan Gizi Nasional, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Undip, Unhan RI, hingga Kementerian Pertanian.
"Kami tidak hanya mencetak lulusan yang siap secara fisik dan mental, tapi juga tangguh dalam kepemimpinan, teknologi, hingga wawasan pembangunan," ujar Kombes Joko Pitoyo.(Dri)