Krjogja.com-PURWOKERTO – Ricuh aksi unjuk rasa di Purwokerto pada Sabtu (30/8/2025) menyisakan kerugian besar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas mencatat total kerusakan dan kehilangan aset mencapai Rp821 juta lebih.
Sekretaris Daerah Banyumas, Agus Nur Hadie, menyebut sejumlah fasilitas umum hingga barang inventaris pemerintah rusak parah.
Kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Banyumas jadi sasaran utama, mulai dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim), Ruang Wartawan, pagar besi, hingga Pos Satpol PP.
Baca Juga: Diberdayakan BRI, Usaha Pecel Ini Naik Kelas Jadi Kuliner Favorit Kota Batu
“Beberapa pagar bahkan hilang. Amplifier di pos Satpol PP juga raib. Kasur busa di Ruang Wartawan lenyap, termasuk perlengkapan pribadi sopir di bekas gedung DPRD yang sekarang dipakai Diskominfo,” tegas Agus di Purwokerto, Selasa (2/9/2025).
Tak hanya fasilitas pemerintah, kerusakan juga menjalar ke Alun-alun Purwokerto. Pot bunga hancur, bangku taman rusak, hingga pedagang kecil ikut jadi korban. Tiga tukang sol sepatu kehilangan kotak peralatan yang diduga dibawa massa.
“Total kerugian dari hasil inventarisasi OPD mencapai Rp821 juta. Untuk pemulihan, kami rencanakan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2025,” jelas Agus.
Baca Juga: Bid Propam Polda DIY Selidiki Meninggalnya Mahasiswa Amikom
Pemkab akan melakukan pengecatan ulang tembok yang dicorat-coret, memperbaiki pagar, hingga mengganti fasilitas umum yang rusak. Namun rencana ini harus dikoordinasikan lebih dulu dengan Forkopimda karena dana BTT sejatinya untuk penanganan bencana.
Agus menegaskan, pelayanan publik tetap berjalan meski kantor pemerintahan terdampak rusuh demo. “Aktivitas kami pindahkan ke ruangan lain, jadi layanan ke masyarakat tidak berhenti,” katanya.
Ia pun mengingatkan, aspirasi bisa disampaikan tanpa harus merusak. “Fasilitas publik itu milik bersama. Jangan sampai yang dirugikan justru masyarakat sendiri,” tegasnya.(Dri)