KRjogja.com - CILACAP – Misteri hilangnya Advokat Aris Munadi SH, warga Perum Sogra Puri Indah, Banyumas, akhirnya terkuak. Setelah hampir dua pekan dinyatakan hilang, Aris ditemukan sudah meninggal dunia dan terkubur di kawasan hutan Kubangkangkung, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Kamis (11/12/2025) dini hari.
Saat ditemukan tim gabungan, jasad Aris berada sekitar 200 meter dari jalan raya Cilacap–Kawunganten, terkubur sedalam lebih dari setengah meter. Kondisi tubuh korban sudah membusuk karena diperkirakan telah meninggal lebih dari dua pekan. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto, untuk proses autopsi.
Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setiyoko, membenarkan penemuan tersebut. “Jasad korban ditemukan melalui koordinasi tim gabungan Polresta Banyumas dan Polresta Cilacap. Benar bahwa korban ditemukan dalam keadaan meninggal dan sudah dikubur,” ujarnya.
Dugaan Pembunuhan Mengerucut, tetapi Pelaku Belum Teridentifikasi
Meski autopsi resmi belum dirilis, polisi menduga kuat Aris menjadi korban tindak pidana pembunuhan. Sejumlah saksi kini tengah diperiksa intensif, termasuk tiga orang yang terakhir berinteraksi dengan korban sebelum dilaporkan hilang oleh istrinya.
“Pemeriksaan masih berjalan. Ada tiga saksi yang kami mintai keterangan secara intensif, tetapi keterangannya masih berubah-ubah. Kami belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya,” jelas Guntar.
Penyidik gabungan juga menelusuri kemungkinan kaitan kasus ini dengan perkara hukum yang pernah ditangani korban, mengingat sebagian saksi merupakan klien maupun rekan korban. Polisi juga menyelidiki keberadaan mobil Toyota Calya hitam milik Aris yang ditemukan di wilayah Kebumen, yang memunculkan dugaan bahwa korban sempat berpindah lokasi sebelum akhirnya tewas.
Koordinasi Dua Polresta Menjadi Kunci Penemuan Jasad
Usai laporan orang hilang disampaikan ke Polresta Banyumas oleh istri korban, penyidik segera melakukan koordinasi dengan Polresta Cilacap karena Aris diketahui pamit untuk urusan pekerjaan ke wilayah Cilacap sehari sebelum dinyatakan hilang.
“Kami langsung bentuk tim gabungan, mengumpulkan bahan keterangan dari dua wilayah, kemudian menganalisis data tersebut. Dari hasil penyelidikan, kami menemukan indikasi kuat bahwa telah terjadi tindak pidana hingga korban ditemukan meninggal,” ujar Guntar.
Fenomena Advokat Terancam, Kasus Serupa Pernah Terjadi
Kasus hilangnya advokat di Indonesia bukan pertama kali terjadi. Data dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) mencatat beberapa advokat pernah menjadi korban intimidasi atau kekerasan terkait perkara yang ditangani.
Salah satu kasus yang sempat mencuat adalah dugaan pembunuhan advokat di Sulawesi Selatan pada 2022 yang juga terkait sengketa perkara.
Sumber: Peradi, laporan media nasional
Fenomena ini memicu dorongan agar aparat memberikan perlindungan lebih kepada profesi advokat yang rentan menghadapi ancaman ketika mengurus kasus-kasus berat.
Polisi Masih Kejar Motif dan Pelaku
