banyumas

Cetar Kepenak Atasi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Senin, 7 November 2022 | 19:22 WIB
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi pada acara Roadshow Pemulihan Ekonomi di lapangan Desa Cendana, Kecamatan Kutasari, Senin (7/11/2022).

Krjogja.com - PURBALINGGA - Inovasi Pemberdayaan lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kecamatan Kutasari berbuah program Kutasari Cetar Kepenak yang merupakan akronim Cegah dan Tanggap Atasi Resiko Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.


Program Cetar Kepenak dilatari tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah kecamatan Kutasari. "Inovasi Cetar Kepenak ini diharapkan bisa menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak/di wilayah kami," tutur Camat Kutasari Titis Panjer Rahino, saat mendampingi Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi pada acara Roadshow Pemulihan Ekonomi di lapangan Desa Cendana, Kecamatan Kutasari, Senin (7/11/2022).


Inovasi itu, lanjut Titis, untuk memberikan jaminan perolehan hak-Hak Kehidupan serta rasa aman dan nyaman bagi masyarakat khususnya kelompok rentan yakni perempuan dan anak. Dengan demikian, hak perlindungan dari diskriminasi dan segala bentuk kekerasan bisa terpenuhi
Titis merinci beberapa kasus kekerasan di Kecamatan Kutasari pada 2022. Kasus kekerasan Seksual yang terjadi di Desa Cendana dengan korban seorang bocah perempuan. Kejadian serupa menimpa bocah perempuan di desa Candiwulan.


Pada tahun yang sama, terjadi pula aksi penyekapan hingga dugaan Pencabulan terhadap seorang bocah perempuan berusia 12 Tahun di desa Karangreja Kutasari pada Mei 2022. Ada pula kasus Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Desa Cendana yang mencabuli 14 siswanya dari 2019 dan terbongkar pada 14 Juli 2022.


Inovasi lain di Kutasari, yakni Ceting Sega alias Cegah Stunting Segera oleh Puskesmas setempat. Dalam program Ceting Sega, terdapat kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada beberapa kelompok umur. Yakni usia 6 -8 bulan, 9 - 11 bulan, 12 - 23 bulan, 24 - 59 bulan, remaja dan ibu hamil.


"PMT diberikan saat di Posyandu baik Posyandu Balita, Posyandu Ibu Hamil maupun Posyandu Remaja," tutur Kepala Puskesmas Kutasari, Dorys Day S, SKM MKes dalam acara Roadshow Pemulihan Ekonomi di lapangan Desa Cendana, Kecamatan Kutasari, Senin (7/11/2022).


Puskesmas Kutasari menyusun aneka resep PMT ini dengan bahan baku lokal dan bernutrisi tinggi. Meliputi makanan berbahan ikan teri, telur, daun kelor, tahu, ikan lele, wortel, dan bahan lainnya yang disesuaikan dengan kelompok umur. "Ada juga untuk remaja, karena remaja juga potensial untuk terjadinya stunting, apalagi remaja yang anemia," ujar Dorys.


Penyebab stunting di Kutasari umumnya karena pola makan yang kurang bergizi. Tapi setelah dilakukan sosialisasi intervensi dengan makanan yang bergizi dan seimbang kasus stunting berkurang hingga 40 persen.





Pilot Project Turunkan Stunting


Bupati Purbalingga Dyah hayuning Pratiwi mengungkapkan Kecamatan Kutasari khususnya Desa Karangaren sempat dijadikan pilot project percobaan Kemenkes dalam menurunkan stunting. Hasilnya kasus stunting bisa diturunkan 6 persen hingga dalam 6 bulan.


"Angka stunting kita sekarang 15,1persen dan di tahun 2024 Presiden menargetkan angka stunting bisa turun menjadi 14,4 persen. Ini bukan suatu hal yang sulit menurut saya, harapan saya di tahun 2023 kita sudah bisa raih angka stunting 14,4 persen, sukur lebih rendah dengan mereplikasi keberhasilan yang dilakukan di Karangaren." ujarnya. (Rus)

Tags

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB