Menkop dan UKM meyakini dari UMP bakal lahir banyak wirausaha muda berbasis kampus dan anak muda. "Pangsa pasar anak muda sekarang ini adalah produk-produk custom atau handmade. Ini peluang bagi para pelaku startup," ungkap Menteri Teten.
Teten juga mengingatkan, dengan pasar terbuka seperti saat ini, bukan hanya produk startup Indonesia bisa masuk ke pasar dunia, tapi produk luar negeri juga bisa masuk ke pasar nasional. "Jadi, kita harus kompetitif. Artinya, kita harus kuat dalam ide dan kreatifitas," ucap MenkopUKM.
Selain itu, Menteri Teten juga menyebutkan, ada 1,7 juta sarjana lulus setiap tahunnya, tetapi jumlah itu tentu tidak akan mampu terserap semuanya dalam dunia kerja.
 dan berdasarkan penelitian Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey 2021 menunjukkan bahwa72 persen generasi Z dan Milenial bercita-cita menjadi wirausaha.
"Universitas saat ini harus mengubah mindset melalui kurikulumnya dalam mencetak sarjana, untuk menjadi wirausaha berpendidikan yang berdaya saing dan inovatif dengan menciptakan lapangan kerja, bukan lagi pencari kerja," jelas Menteri Teten.
Bagi Menteri Teten, universitas berperan penting dalam memajukan kewirausahaan. Salah satunya dengan mendorong spin-off kewirausahaan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga, melahirkan wirausaha yang memiliki inovasi, kompetitif, serta siap tarung, baik di pasar domestik maupun global.
Rektor UMP Jebul Suroso menjelaskan bahwa UMP merupakan Rumah UMKM, dan memiliki kurikulum dan mata kuliah kewirausahaan dengan tujuan meningkatkan jiwa enterpreneur di kalangan mahasiswa.
"Kita akan mengubah mindset mahasiswa, ketika lulus kelak mampu menjadi pencipta lapangan kerja, bukan pencari kerja," tukas Rektor UMP.