banyumas

Tabur Bunga di Lokasi Tenggelamnya Kapal Pengayoman IV, Kenang Pegawai Lapas yang Jadi Korban

Rabu, 20 April 2022 | 13:28 WIB
Kalapas Batu I Putu Murdiana dan kalapas serta pegawai lapas se-Nusakambangan, Cilacap tabur bunga di lokasi tenggelamnya kapal Pengayoman IV (R Maksum Noor)

CILACAP, KRJOGJA.com - Perwakilan pegawai dari seluruh lembaga pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap melakukan tabur bunga di perairan sekitar dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Rabu (20/04/2022).

Tabur bunga dilakukan untuk mengenang tragedi tenggelamnya Kapal Pengayoman IV pada September 2021 yang mengakibatkan dua orang meninggal, salah seorang di antaranya pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu Nusakambangan yang bernama Wahyu Hidayat.

Kegiatan di atas Kapal Meranti 7-01 itu sekaligus dalam rangka peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-58 dengan pemberian terhadap sejumlah bantuan kepada warga dan UMKM Cilacap yang bermukim dekat Pulau Nusakambangan.

"Kami menghormati rekan kami yang tahun lalu mengalami musibah tenggelamnya Kapal Pengayoman IV dalam perjalanan dari Cilacap menuju Nusakambangan, dan mengenang jasa almarhum Wahyu Hidayat selama bertugas hingga akhir hayatnya,"kata Koordinator Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap, I Putu Murdiana.

Menurutnya, tragedi tenggelamnya Kapal Pengayoman IV banyak merugikan LP se-Nusakambangan dan pegawai yang bermukim di luar maupun di Nusakambangan, karena Kapal Pengayom I itu merupakan sarana penyeberangan utama bagi pegawai Lapas dari Cilacap menuju Nusakambangan untuk melaksanakan tugasnya atau sebaliknya.

Sehingga pasca tragedi itu, pihaknya berupaya menyewa Kapal Meranti 7-01 sebagai sarana penyeberangan bagi pegawai Lapas dari Cilacap menuju Nusakambangan untuk melaksanakan tugasnya.

Sambil menunggu datangnya kiriman bantuan kapal penyebrangan sejenisnya dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham.

"Saya dengar kapal tersebut masih dalam proses pembangunannya dan direncanakan pada akhir tahun ini sudah bisa beroperasi," lanjutnya.

Diakuinya, tragedi tenggelamnya Kapal Pengayom IV juga mengganggu proses pembangunan tiga Lapas baru di Nusakambangan. Karena saat kejadian, kapal tersebut diketahui tengah mengangkut material bangunan untuk pembangunan tiga lapas baru. Sehingga proses pembangunan lapas baru tersebut mengalami keterlambatan.

"Masalah ini sudah kami atensikan ke Direktorat Pemasyarakatan, BPK, dan Ispektorat, jika keterlambatan pelaksanaan proyek itu akibat Force Majeure atau dikarenakan kejadian yang berada di luar perkiraan,"katanya.

Dijelaskan, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan dalam pembangunan lapas baru itu, maka pihaknya menyewa kapal penyebrangan dari pihak ketiga, sehingga pembangunan lapas tersebut terus berjalan dan terselesaikan.

"Saat ini, pembangunan ketiga lapas baru terdiri Lapas Minimum klas II A Nirbaya berkapasitas 100 orang, Lapas Maksimum Narkotika Gladakan 250 orang dan Lapas Maksimum terorisme Ngaseman berkapasitas 250 orang, sudah hampir 100 persen, karena tinggal pengadaan sarana dan prasarananya dengan peralatan modern," tambahnya.(Otu)

Tags

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB