BANJARNEGARA,KRJOGJA.com -
Truk pengangkut kayu gelondong itu langsung terlempar ke dasar jurang sedalam sekitar 50 meter hingga ringsek. Kedua korban adalah Salim Ridho Afan (38) dan Khayan (40), warga Desa Babadan Kecamatan Pagentan, beberapa kilometer arah utara tempat kejadian.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan, kejadian itu berawal ketika Senin petang pukul 17.45 truk yang dikendarai kedua korban melintas di jalan Plipiran di tengah hujan deras. Tiba-tiba, tebing berbatu di sisi atas jalan runtuh. "Batu berukuran tinggi 1,6 meter dan lebar 1 meter yang berada di tebing dengan kemiringan 90 derajat runtuh, menimpa truk dan kemudian terlempar ke jurang," katanya.
Sejumlah saksi mata yang merupakan pengguna jalan yang sedang melintas di tempat sepi itu, menginformasikan kejadian tersebut ke perangkat desa, selanjutnya diteruskan ke Polsek dan BPBD. Ketika kemudian para relawan gabungan turun ke jurang, mendapati korban Khayan sudah tak bernyawa. Sedangkan korban Salim Ridho Afan masih hidup, namun meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit RSUD Banjarnegara.
Proses evakuasi memakan waktu beberapa jam karena sulitnya medan. Kedua korban mengalami luka parah, sedangkan kondisi truk ringsek. Selasa pagi, petugas BPBD dan personel polisi melakukan pembersihan material yang sempat menutup jalan dengan konstruksi cor beton itu.
Dalam pada itu, kondisi tebing di sisi atas jalan masih berpotensi longsor. Pada dinding tebing dengan posisi tegak lurus itu, tampak bebatuan retak-retak dan keluar aliran air.
Kepala pelaksana harian BPBD Banjarnegara, Aris Sudaryanto, menyatakan, kondisi tebing cukup berbahaya utamanya pada musim hujan. "Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PU. Tebing harus dikepras, demi keamanan pengguna jalan," katanya. (Mad)