banyumas

Petani Desa Krajan Kewalahan Hadapi Babi Hutan

Kamis, 28 Juli 2016 | 21:09 WIB

BANYUMAS (KRjogja.com) - Petani Desa Krajan, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, terutama di Dusun Gununganyar sejak sebulan terakhir terus saja kerepotan menghadapi serangan atau hama babi hutan. Hampir setiap malam kawanan celeng tersebut menyerang tanaman pertanian yang mengakibatkan padi dan palawija hasil tanaman mereka gagal panen.

"Serangan babi hutan itu beberapa bulan sebelumnya memang sempat mereda tapi ternyata kemudian sebulan terakhir ini ngamuk lagi," jelas Kadus Gununganyar, Agus Giniarso, Kamis (28/7).

Kata Agus, babi hutan antara lain merusak tanaman padi, singkong, ubi-ubian yang lain yang ditanam di ladang petani. Mereka selain merusak hasil pertanian, juga mengaduk-aduk tanah lahan, karena mereka juga mencari makanan cacing tanah untuk mengisi perut celeng masing-masing. Akibat perusakan lahan pertanian itulah sebagian besar komoditas pertanian menjadi mati. "Otomatis petani jadi merugi," ujarnya.

Sementara itu untuk langsung menghalau babi hutan memang bukan perkara mudah dan sangat berisiko. "Apalagi seperti diketahui babi hutan ini bila mencari makan ke ladang petani selalu bergerombol sampai ratusan ekor. Karena yang mengeroyok lahan adalah sekawanan, rombongan, sehingga sebagian besar warga petani tak berani turun ke ladang untuk menangkap babi hutan tersebut," jelas Agus Giniarso.

Penyuluh kehutanan Perhutani Banyumas Barat, Wahyono, mengatakan, turunnya babi hutan ke kampung dan lahan pertanian warga disebabkan karena berbagai faktor. "Selain minimnya makanan di hutan, migrasi ini juga didorong karena adanya desakan dari hewan termasuk predator lainnya di dalam hutan. Makanya babi hutan  ini turun dan bermigrasi ke wilayah dengan sumber air dan makanan yang mencukupi," jelasnya.(Ero)

Tags

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB