banyumas

UIN Saizu Kukuhkan Enam Guru Besar

Selasa, 22 Agustus 2023 | 16:30 WIB
Pengukuhan enam guru besar UIN Saizu. (Foto: Driyanto)

KRjogja.com, PURWOKERTO - Universitas Islam Negeri (UIN) Prof KH Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (23/8/2023) mengukuhkan enam guru besar.

Pengukuhan enam guru besar UIN Saiizu digelar dalam rapat senat terbuka yang dipimpin Rektor Prof Dr H Mohammad Roqib, MAg, di Audotorium Utama kampus setempat.

Keenam guru besar yang dikukuhkan yakni Prof Dr Abdul Wachid BS MHum, Prof Dr H Munjin M PdI, Prof Dr Hj Khusnul Khotimah MAg, Prof Dr Kholid Mawardi SAg, MHum, Prof Dr Hj Naqiyah MAg, dan Prof Dr H Supriyanto LC, MSI.

Baca Juga: Sedang Menyanyi dan Berjoged, Sobari Meninggal Dunia

Rektor UIN Saiizu Purwokerto, Prof. Dr H Mohammad Roqib, MAg, seusai mengukuhkan keenam guru besar tersebut menjelaskan sampai saat ini UIN Saizu Purwokerto sudah memiliki 18 guru besar dari lima fakultas dan satu program pascasarjana.
"Diharapkan hingga akhir tahun kita sudah memiliki 24 guru besar," kata Roqib.

Menurutnya dengan pengukuhan enam guru besar merupakan bagian dari program akselarasi guru besar. " Di UIN tidak
ada dosen yang doktor, dan yang sudah doktor harus sudah menjadi professor sebelum pensiun," jelasnya.

Ia menambahkan dengan pengukuhan enam guru besar juga akan mendorong semangat kepada dosen yunior untuk menjadi profesor.

Baca Juga: Terdakwa Predator Seks Anak Dituntut 20 Tahun

Salah satu guru besar yang dikukuhkan Prof Dr. H Wachid BS, M.Hum sebagai guru besar bidang ilmu pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Moderasi Beragama melalui Literasi Sastra Indonesia di Pondok Pesantren”.

Prof. Achid panggilan akrab, menyatakan bahwa pesantren menyediakan lingkungan pembelajaran yang kuat dengan pendekatan kontekstual dalam pemahaman agama.

Hal ini berarti pesantren mengajarkan nilai-nilai agama dengan memperhatikan realitas sosial, kultural, dan sejarah Indonesia. Dalam konteks moderasi beragama, pesantren memberikan pemahaman yang lebih luas tentang ajaran Islam yang mengedepankan rahmatan lil'alamin (rahmat bagi seluruh alam) dan prinsip-prinsip persaudaraan.

Baca Juga: Negara Tetangga Soroti Aturan WFH di Jakarta

Menurutnya, literasi sastra sangat penting diajarkan di pesantren karena sastra memiliki kesamaan dengan tasawuf, yaitu mendekatkan hati manusia kepada Allah Swt.

Kemampuan bersastra dalam diri santri dapat melembutkan hati, pikiran, dan perilaku. Hati, pikiran, dan perilaku yang lembut merupakan pangkal dari sikap keberagamaan yang moderat.(*)

 

Tags

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB