Krjogja.com - PURWOKERTO - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Banyumas telah mengidentifikasi tiga tingkat kerawanan yang perlu diwaspadai dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
Rani Zuhriyah, Komisioner Bawaslu Banyumas yang juga menjabat Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas, menyampaikan hasil pemetaan kerawanan tersebut dalam acara peluncuran pemetaan kerawanan Pilkada Senin (5/8/2024) di salah satu hotel di Purwokerto. Menurutnya, kerawanan pada Pilkada 2024 dibagi menjadi tiga tingkat, yakni tinggi, sedang, dan rendah.
Kerawanan tingkat tinggi terutama terkait dengan netralitas aparatur pemerintahan, potensi keberpihakan, dan penyalahgunaan wewenang. "Kami juga mengidentifikasi masalah terkait pemilih yang memenuhi syarat namun tidak terdaftar secara sah," ujarnya.
Baca Juga: Waspada Anemia Bagi Remaja Putri, Puskesmas Dlingo II Lakukan Skrining
Sementara itu, kerawanan tingkat sedang mencakup konflik antar pendukung, penayangan iklan kampanye di luar jadwal, serta adanya materi kampanye yang mengandung ujaran kebencian.
Di sisi lain, kerawanan tingkat rendah termasuk prosedur pemungutan suara yang tidak sesuai, aduan dari saksi, serta rekomendasi perbaikan dari pengawas selama proses pemungutan suara.
Untuk mengantisipasi kerawanan ini, Bawaslu Banyumas akan melakukan serangkaian langkah preventif, termasuk sosialisasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri untuk memastikan netralitas dalam pelaksanaan tugasnya. Pemerintah daerah dan perangkat desa juga akan dilibatkan dalam sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Baca Juga: Juara Kompetisi IBL Tokopedia 2024, Pelita Jaya Akhiri Penantian Panjang 7 Tahun
Acara peluncuran pemetaan kerawanan Pilkada ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam memastikan Pilkada Banyumas berlangsung dengan tertib, adil, dan demokratis.(Dri)