Krjogja.com - PURBALINGGA - Status isteri seorang aparatur sipil negara (ASN) bisa berdampak kepada karier suaminya. Perilakunya yang kurang baik bisa mengakibatkan suaminya, terutama yang sudah memiliki jabatan dimutasi atau bahkan demosi alias diturunkan jabatannya.
"Perilaku kurang baik itu, contohnya flexing (pamer kekayaan,red) di media sosial seperti instagram, tik-tok dan lainnya," tutur Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) saat acara Silaturahmi dan Pamit kepada Dharma Wanita Persatuan (DWP) Purbalingga di Graha Srikandi, Kamis sore (13/2/2025).
Tiwi mewanti-wanti para isteri ASN yang tergabung dalam Dharma Wanita ikut membantu citra positif pemerintah. Isteri ASN harus hati-hati dalam bertingkah laku dan berucap dalam kehidupan bermasyarakat.
Bupati berharap budaya flexing di kalangan istri pejabat tidak terjadi di Purbalingga. Sebaliknya, para istri ASN harus menjadi penyemangat suaminya, menjadi isteri yang mampu berperan sebagai seseorang yang berkontribusi terhadap kesuksesan suami.
"Pesan saya, jaga betul citra positif ASN pemda Purbalingga. Karena yang namanya ASN itu disorot oleh masyarakat," ujarnya.
Selain sebagai penyemangat suami, para istri ASN juga harus bisa berperan sebagai pengingat bagi suaminya dikala 'tidak lurus'. Agar bisa kembali menjaga loyalitas, dedikasi dan integritasnya sebagai ASN.
"Semoga panjenengan, bisa terus mendorong karir suami sehingga bisa lebih cemerlang dan lebih memberikan kontribusi besar terhadap pemerintah Purbalingga," ujar Bupati.
Ketua DWP Purbalingga, Ridha Kusumawati Mukodam menyebutkan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi sebagai sosok teladan bagi para perempuan di Purbalingga. Baik dalam capaian kinerja maupun dalam menjaga lingkungan kerja yang harmonis.
"Kami tidak hanya kehilangan pemimpin yang bijaksana. Tetapi juga seorang mentor yang penuh keteladanan. Terima kasih atas kepercayaan Ibu Bupati kepada DWP untuk bisa bersama berkiprah membersamaai suami mewujudkan cita-cita mulia Purbalingga," ujarnya. (Rus)