banyumas

Warga Kalisalak Banyumas Keluar dari Kemiskinan Ekstrem Lewat Anyaman Enceng Gondok

Kamis, 24 April 2025 | 17:20 WIB
Mensos Saifullah Yusuf ditengah ibu ibu penerima PKH yang menjadi perajin pembuat keranjang.(Foto: Driyanto)

Krjogja.com - BANYUMAS – Harapan keluar dari jerat kemiskinan ekstrem mulai tumbuh di Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Melalui pelatihan membuat keranjang dari enceng gondok, para ibu rumah tangga kini punya sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan.

Salah satunya adalah Watinah (40), warga RT 2 RW 11 Kalisalak. Ia mulai belajar menganyam sejak Ramadan lalu dan kini mampu memproduksi 4 hingga 5 keranjang per hari.

Baca Juga: Tolak Mobil Dinas Baru, Bupati Banyumas Alihkan Anggaran untuk Motor Kades

"Awalnya coba-coba bikin satu, lama-lama jadi bisa lima. Satu keranjang dihargai Rp12 ribu, jadi sehari bisa dapat Rp60 ribu. Alhamdulillah sangat membantu untuk kebutuhan rumah tangga," kata Watinah, Kamis, (24/4/2025).

Program pelatihan ini merupakan inisiatif dari Kementerian Sosial RI untuk memberdayakan keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

Menurut pendamping PKH Desa Kalisalak, Muhlas, kegiatan ini dirancang untuk memberi keterampilan nyata dan menghasilkan tambahan ekonomi bagi warga.

Baca Juga: Wamen Fauzan: UTBK SNBP 2025 Bukan Hanya Kompetisi Akademik, Tetapi Juga Pembentukan Karakter Generasi Muda

"Targetnya bukan hanya keterampilan, tapi bisa menghasilkan uang. Sekarang minimal mereka dapat Rp50 ribu sampai Rp70 ribu per hari," jelasnya.

Hasil kerajinan anyaman enceng gondok ini nantinya dikirim ke Rumah Pemberdayaan Masyarakat di Cilacap, sebelum didistribusikan ke PT Mitra Adiperkasa di Yogyakarta untuk diekspor ke pasar luar negeri seperti Amerika dan Eropa.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul saat mengunjungi para ibu - ibu penerima PKH di Balai Desa Kalisalak menyampaikan, kualitas produk kerajinan ini sudah layak ekspor. Ia berharap, ke depan para pengrajin bisa naik kelas dengan produk yang lebih kompleks dan bernilai tinggi.

"Kalau ini jalan, kita dorong untuk bikin produk yang lebih rumit dan mahal, bahkan bisa dibayar dua kali lipat. Kita ingin program ini terus berkembang," katanya.
Bupati Banyumas Sadewo yang mendampingi meneteri menegaskan harapannya agar model pemberdayaan serupa bisa direplikasi di desa-desa lain.

"Kami ingin program seperti ini tidak hanya berhenti di Kalisalak. Banyak desa lain di Banyumas yang juga bisa diberdayakan lewat pelatihan keterampilan," ujarnya.

Program ini tak hanya memberi solusi jangka pendek, tapi juga diharapkan menjadi langkah konkret menuju kemandirian ekonomi warga.(Dri)

Tags

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB