banyumas

Terdampak Tanah Bergerak, Warga Maribaya dan Kaliori Dapat Bantuan Beras dan Harapan Baru

Jumat, 1 Agustus 2025 | 06:45 WIB

Krjogja.com – PURBALINGGA – Setelah selama tiga tahun terakhir terdampak bencana tanah bergerak, sedikitnya 57 jiwa dari 16 kepala keluarga di Desa Maribaya dan Kaliori, Kecamatan Karanganyar Purbalingga menerima bantuan satu ton beras dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kamis sore (31/7/2025). Wewakili Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Suroto menyerahkan bantuan itu secara simbolis di balai desa Maribaya

“Ini sebagai wujud kepedulian pemerintah menjaga ketahanan pangan,” ujar Suroto menyampaikan pesan bupati.

Tanah bergerak yang terjadi di dua desa tersebut telah menyebabkan 16 rumah mengalami kerusakan sedang hingga berat, dengan kondisi seperti retakan pada dinding dan lantai, bangunan miring, amblas, hingga dinding jebol akibat longsor. Bantuan beras disalurkan secara bervariasi antara 6 hingga 20 kilogram per jiwa, bergantung pada lama masa penanganan bencana.

Bupati Fahmi sebelumnya telah meninjau lokasi bencana dan menyerahkan bantuan pada 30 Mei 2025. Saat ini, Pemkab Purbalingga sedang mengupayakan solusi jangka panjang, termasuk kemungkinan relokasi warga melalui dukungan APBD, pemerintah pusat, dan Pemprov Jateng.

“Pesan dari Mas Bupati dan Wakil Bupati kepada warga yang terdampak agar tetap bersabar. Mudah-mudahan selalu sehat. Pemerintah daerah membersamai panjenengan mengupayakan sekuat-kuatnya agar kehidupan panjenengan kembali seperti sedia kala,” tutur Suroto.

Langkah mitigasi dan antisipasi juga telah dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga. Kepala Pelaksana Harian BPBD, Prayitno menuturkan, di desa Maribaya dan Kaliori telah dilakukan pelatihan sumber daya manusia (SDM) tangguh bencana serta pemasangan early warning system (EWS).

“Bila sewaktu-waktu terjadi lagi pergerakan tanah, warga sudah tahu apa saja yang harus dilakukan dan mengungsi ke mana,” ujar Prayitno.

Dari hasil kajian Badan Geologi Kementerian ESDM, 11 dari 13 rumah terdampak di Desa Maribaya memenuhi syarat untuk relokasi. Relokasi akan dilakukan dengan dukungan dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Tengah melalui pembangunan Rumah Unggul Sistem Panel Instan (Ruspin).

“Mudah-mudahan tahun 2026 nanti sudah bisa diwujudkan,” ujar mantan wartawan sebuah harian yang terbit di Semarang itu.

Prayitno menambahkan, hasil kajian di Desa Kaliori menunjukkan wilayah tersebut belum memerlukan relokasi. Penanganan cukup dilakukan dengan perkuatan tebing sesuai rekomendasi teknis.  (Rus)

Tags

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB