Krjogja.com-BANYUMAS – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bersama Bank Negara Indonesia (BNI) menggagas Kampung Inggris di kawasan Kota Lama Banyumas.
Tak hanya jadi pusat belajar bahasa, kawasan ini diharapkan berkembang menjadi destinasi wisata yang mampu menggerakkan ekonomi lokal.
Rektor UMP Prof Jebul Suroso, Sabtu (9/8/2025) mengatakan, Banyumas memiliki potensi wisata religi, budaya, hingga agro yang besar.
“Kampung Inggris ini jadi langkah awal untuk mendorong ekonomi dan pariwisata. Konsepnya, orang bisa belajar bahasa Inggris sambil menikmati wisata,” ujarnya saat soft launching di Taman Sari Pendopo Adipati Mrapat, Banyumas.
Program ini akan menyasar tiga titik utama yakni Kota Lama Banyumas, Menara Pandang Teratai Purwokerto, dan Baturraden.
Nantinya, wisatawan akan diajak berkeliling destinasi, sekaligus mengikuti pembelajaran bahasa Inggris percakapan sehari-hari.
Kampung Inggris juga akan memadukan potensi lokal, mulai kuliner, kerajinan batik, seni lengger, hingga rencana dermaga wisata Sungai Serayu.
UMP menurunkan dosen dan profesor untuk mendampingi program lewat riset, pelatihan, dan pengabdian masyarakat, dengan dukungan dana CSR dari perbankan.
Selain itu, peluncuran program juga diiringi penanaman kelapa kopyor di Desa Dawuhan, Banyumas. Komoditas unggulan ini direncanakan dikembangkan hingga ke sentra kelapa seperti Cilongok.
Camat Banyumas Jakarta Tisam menyebut, keberadaan Kampung Inggris akan mempermudah promosi wisata ke turis mancanegara. “Cerita dan budaya Banyumas akan lebih mudah dikenal lewat bahasa mereka,” katanya.
Pemimpin BNI Purwokerto Achmad Heru Kusumawan menambahkan, pengembangan ini membuka peluang sektor kreatif dan UMKM.
“Kami ingin ikut menumbuhkan potensi di sini, seperti yang pernah kami lakukan di Umbul Ponggok, Klaten,” ujarnya.
Acara ini menjadi bagian dari UMP Riding #Edisi Kemerdekaan yang juga diisi ziarah ke makam RM Margono Djojohadikusumo, pendiri BNI sekaligus kakek Presiden Prabowo Subianto.(Dri)