Krjogja.com-BANYUMAS- Bencana pergerakan tanah hebat melanda tiga Rukun Tetangga (RT) di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, pada Rabu (12/11/2025).
Akibat insiden ini, sedikitnya 89 jiwa dari 23 Kepala Keluarga (KK) terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Data dari Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Kabupaten Banyumas menunjukkan dampak paling signifikan terjadi di RT 06 RW 01, di mana 16 rumah harus dikosongkan. Total, 21 rumah warga dilaporkan rusak dan tidak bisa dihuni.
Tidak hanya permukiman warga, pergerakan tanah ini juga merusak fasilitas publik. Tercatat, dua tempat ibadah dan sejumlah ruas jalan lingkungan di RT 06 dan RT 07 ikut terdampak parah.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Andi Risdianto, menjelaskan bahwa tim gabungan dari BPBD, Dinsospermasdes, dan Pemdes Ketanda langsung turun ke lokasi untuk melakukan Kaji Cepat Multisektoral.
"Kebutuhan pengungsi saat ini masih dalam proses penghitungan oleh Dinsos dan BPBD," jelas Andi.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para korban, dilaporkan bahwa Dapur Umum (DU) akan segera didirikan di Balai Pertemuan Desa setempat.
Sementara itu, Dinsospermasdes Kabupaten Banyumas juga telah menjadwalkan pendistribusian bantuan peralatan pengungsian.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermasdes) Kabupaten Banyumas, Hirawan Danan Putra, mengonfirmasi bahwa hingga hari Kamis (13/11/2025), warga yang terdampak masih memilih mengungsi di rumah-rumah saudara mereka."Laporan terakhir mereka masih mengungsi di rumah saudaranya," kata Hirawan.
Meski demikian, Hirawan menegaskan bahwa Dapur Umum akan segera dibangun jika warga sudah mulai berkumpul di balai desa. Dinsospermasdes Banyumas juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah untuk penanganan lebih lanjut. (Dri)