KRJOGJA.com - Jakarta - Semangat saat kondisi kepepet atau spirit of kepepet menjadi jurus ampuh Irwan Hidayat saat memiulai bisnis jamu di Indonesia pada tahun 1969.
Terlebih saat mengenalkan produk melalui inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Hal tersebut diungkapkan Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, hadir langsung untuk menerima gelar khusus sebagai The Legend of CSR Storytelling pada The Sustainability Communication Awards 2025, serta penghargaan Platinum Alignment dalam Top 100 Indonesia La Tofi ESG Rating untuk Sido Muncul.
"Padahal dulu saya enggak mengerti tentang CSR. Jadi, yang saya lakukan itu semua karena 'kepepet', saya ingin supaya produknya laku. Sudah begitu saja," kenangnya belum lama ini.
Baca Juga: Malioboro Resik dan Hijau
Perjuangan Irwan terlihat saat memprakarsai program Mudik Lebaran Gratis pada 1991. Awalnya, program tersebut tidak langsung berdampak signifikan terhadap penjualan selama bertahun-tahun, Irwan terus melanjutkannya dengan keyakinan.
"Tahun keempat saya sempat bilang, 'Sudah yang terakhir deh'. Duitnya keluar banyak, enggak laku-laku. Tetapi Tuhan mendengar keluh kesah saya bahwa niat itu baik. Akhirnya produk laku," tuturnya.
Tak hanya itu, Sido Muncul kerap mengirim bantuan langsung ke lapangan demi memastikan kehadiran perusahaan dirasakan masyarakat.
Baca Juga: Yogyakarta Marriott Hotel Hadirkan Musim Perayaan Istimewa
Mulai dari bantuan untuk penanganan stunting, bencana alam, hingga operasi bibir sumbing dan katarak.
"Kalau ada kebakaran saya datang. Kalau ada kebanjiran saya datang, datang sendiri saya. Ke Sungai Bengawan Solo, ke mana-mana saya datang sendiri," ucapnya.
Insting kemanusiaan Irwan kembali teruji saat memilih Anna Maria, istri Roy Marten, sebagai bintang iklan ketika suaminya terjerat kasus hukum.
Baca Juga: KADIN DIY Desak Langkah Darurat Amankan Pasokan Susu MBG 2026
Di saat pihak lain menjauh, Irwan justru merangkul dan memberikan panggung untuk menyuarakan ketegaran hati.