Mengulik perpaduan unik kain Bali dengan gaya bohemian

Photo Author
- Jumat, 31 Mei 2024 | 08:10 WIB
  Model memeragakan busana bergaya bohemian yang dipadukan menggunakan kain tradisional endek Bali karya desainer Restu Pratiwi di Bohemia Fashion Week (BFW) 2024 di Canggu, Kabupaten Badung, Bali, Sa ( ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.)
Model memeragakan busana bergaya bohemian yang dipadukan menggunakan kain tradisional endek Bali karya desainer Restu Pratiwi di Bohemia Fashion Week (BFW) 2024 di Canggu, Kabupaten Badung, Bali, Sa ( ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.)


Badung, Bali - Kombinasi busana berbahan kain tradisional untuk momen tertentu atau mengenakannya untuk busana sehari-hari mulai menjadi tren masyarakat, termasuk anak muda di Tanah Air.

Seiring berjalannya waktu, perpaduan itu tak hanya menarik masyarakat Indonesia, namun juga wisatawan asing yang kini melirik penggunaan kain-kain tradisional, di antaranya tenun ikat dan endek khas Bali, hingga batik, sebagai salah satu pilihan berbusana.

Kombinasi menarik itu dikemas dalam peragaan busana internasional bertajuk Bohemia Fashion Week (BFW) yang didirikan oleh pelaku industri fesyen Taisia Berdysheva di kawasan wisata Canggu, Kabupaten Badung, Bali, 23-24 Maret 2024.

Total ada 50 perancang busana lokal Bali dan Jakarta yang berdampingan dalam satu panggung peragaan (catwalk) dengan perancang dan pelaku industri fesyen dari tujuh negara di Eropa Timur dan Timur Tengah, di antaranya Indonesia, Azerbaijan, Kazakhstan, Lebanon, Armenia, Rusia, dan wilayah selatan Rusia, Kalmyka.

Busana karya para desainer yang dibawakan para model dalam dan luar negeri itu tak terlepas dari tema besar peragaan busana unsur bohemian yang perdana diadakan di Pulau Dewata.

"Industri fesyen di Bali terbuka untuk ide baru, termasuk dari para desainernya," kata Taisia, saat berbincang dengan ANTARA.

Gaya bohemia atau bohemian style yang diperkirakan muncul pada abad ke-19 di Amerika Serikat itu memiliki ciri khas gaya busana yang mencerminkan kebebasan berekspresi dan kreativitas penggunanya, sehingga mendorong karakter yang unik dan tergolong eksentrik.

Lantaran dinilai memberikan kebebasan berekspresi, bohemian style kini digemari dan berkembang di kalangan anak muda karena dinilai cocok dengan gaya hidup mereka.

Menarik untuk mengulik ciri khas gaya bohemia atau yang biasa disebut boho yang dipadukan dengan kain tradisional Bali.

 

Model memeragakan busana bergaya bohemian yang dipadukan menggunakan kain tradisional endek Bali karya desainer Restu Pratiwi di Bohemia Fashion Week (BFW) di Canggu, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

1. Permainan warna

Warna khas dalam gaya bohemia lebih banyak memainkan campuran atau tabrak warna cerah, misalnya merah, ungu, perak.

Ada juga penggunaan warna-warna yang terikat dengan alam, misalnya hijau, merah bata, dan krem.

Permainan warna warni tersebut dalam gaya bohemia merepresentasikan penggunanya yang berani mengekspresikan diri dan tampil percaya diri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

BLTS menyentuh 28 juta penerima

Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB

Internet Rakyat solusi akses jaringan murah

Jumat, 5 Desember 2025 | 11:29 WIB

Mencetak guru agama profesional dengan PPG

Jumat, 21 November 2025 | 08:15 WIB

Pupuk Subsidi Makin terjangkau

Jumat, 7 November 2025 | 08:30 WIB

Mewujudkan MBG aman dan menyehatkan

Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:10 WIB

Menyiapkan Merauke sebagai lumbung pangan

Jumat, 10 Oktober 2025 | 15:41 WIB

Gerak cepat pemerataan MBG di Papua

Jumat, 26 September 2025 | 08:20 WIB
X