Mengenal penyakit "sklerosis multipel" dan cara menanganinya

Photo Author
- Jumat, 28 Juni 2024 | 09:30 WIB
  Tangkapan layar video saat penyintas sklerosis multipel di Indonesia Jessy fnu menjalani pengobatan yang diputar dalam seminar tentang multiple sclerosis (MS) di Jakarta, Selasa (28/5/2024).    (ANTARA/Abdu Faisal)
Tangkapan layar video saat penyintas sklerosis multipel di Indonesia Jessy fnu menjalani pengobatan yang diputar dalam seminar tentang multiple sclerosis (MS) di Jakarta, Selasa (28/5/2024). (ANTARA/Abdu Faisal)

Gejala sklerosis MS bervariasi pada setiap pengidapnya. Namun, MS dapat dirasakan seorang perempuan berusia muda jika mempunyai gejala-gejala, misalnya, tiba-tiba mata menjadi kabur sebelah sehingga penglihatan terganggu.

Umumnya gangguan datang dengan keluhan adanya kelemahan pada anggota gerak lengan atau tungkai.

Bisa juga adanya kebas atau kesemutan, kepala pusing berputar-putar, nyeri, gangguan pada konsentrasi atau fungsi mengingat, gangguan pada buang air kecil atau berkemih, dan ada banyak lagi gejala lain.

Bermacam gejala MS membuat orang awam kadang menyebutnya sebagai penyakit dengan seribu wajah.

Namun, hal itu berbeda dengan lupus. Pada penyakit MS, antibodi menyerang hampir semua fungsi sistem saraf pusat, sementara pada lupus, antibodi menyerang seluruh organ tubuh lainnya.

"Jika ada gejala-gejala seperti itu, segera ke dokter saraf," kata Rocksy.

Rocksy menganjurkan pasien dengan gejala-gejala MS datang ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf atau dokter spesialis neurologi.

Biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan tambahan seperti MRI pada kepala dan saraf tulang belakang.

Kadang-kadang dokter juga membutuhkan kontras dalam MRI-nya, yang disuntik suatu zat supaya lebih jelas gambar pencitraan kepala dan saraf tulang belakangnya.

Biasanya setelah MRI, dokter sudah bisa menegakkan diagnosisnya bahwa pasien menderita MS atau bukan.

Akan tetapi, jika dokter belum bisa menegakkan diagnosis, dia akan meminta pengambilan cairan otak dari punggung pasien untuk pemeriksaan lumbal pungsi, prosedur medis yang dilakukan untuk mengakses cairan serebrospinal (CSF).

Juga melakukan pemeriksaan antaran saraf atau yang dikenal juga sebagai evoked potentials (EPs).

Selain itu, untuk menyingkirkan diagnosis banding, dokter kadang menyarankan pemeriksaan darah karena ada beberapa penyakit yang mirip dengan MS, seperti pada penyakit-penyakit infeksi.

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dibutuhkan untuk membuktikan bahwa itu bukan penyakit infeksi. Jika diagnosis sudah tegak, selanjutnya dilakukan pengobatan.

Cara pengobatan MS

Pengobatan MS dikenal sebagai disease modifying treatment atau obat-obatan yang dipakai untuk mencegah terjadi relapse atau gejala kambuh dan menekan progresivitas dari penyakit MS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

BLTS menyentuh 28 juta penerima

Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB

Internet Rakyat solusi akses jaringan murah

Jumat, 5 Desember 2025 | 11:29 WIB

Mencetak guru agama profesional dengan PPG

Jumat, 21 November 2025 | 08:15 WIB

Pupuk Subsidi Makin terjangkau

Jumat, 7 November 2025 | 08:30 WIB

Mewujudkan MBG aman dan menyehatkan

Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:10 WIB

Menyiapkan Merauke sebagai lumbung pangan

Jumat, 10 Oktober 2025 | 15:41 WIB

Gerak cepat pemerataan MBG di Papua

Jumat, 26 September 2025 | 08:20 WIB
X