Peluang tren
Sesuai karakternya yang memberikan kebebasan dalam berekspresi dan kreativitas, bukan berarti dunia fesyen, khususnya gaya bohemian, menepis tren saat ini, yakni lebih menekankan ramah lingkungan, misalnya soal penggunaan pewarna.
Meski didominasi bahan kimia, saat ini tren busana mulai beralih dengan penggunaan pewarna alami, misalnya dengan mengaplikasikan konsep eco friendly atau ramah lingkungan.
Sementara gaya bohemian, selama ini, kerap disematkan dengan kesadaran lingkungan lebih baik, misalnya meminimalkan produksi sampah dengan memanfaatkannya kembali menjadi produk fesyen bernilai ekonomi, selain menekan penggunaan warna kimia.
Peluang itu pun menjadi tantangan tersendiri kepada perancang busana Tanah Air, khususnya perancang busana lokal di Bali untuk berkarya sesuatu yang baru, misalnya dengan menampilkan gaya bohemia.
Perpaduan kain etnik dan gaya global, seperti bohemian, itu menjadi potensi yang dapat dikembangkan pelaku fesyen Tanah Air untuk merambah pasar segmentasi tertentu.
Tak hanya itu, pertemuan para desainer lokal dan internasional dalam Bohemia Fashion Week juga dapat membawa peluang besar meningkatkan kolaborasi para desainer untuk menembus kancah fesyen global.
Ajang itu membuktikan kain tradisional dari Bali bisa menyatu dengan gaya barat, sekaligus diharapkan menjadi agenda strategis dalam membuka potensi besar Bali dalam bidang bisnis, fesyen, tekstil, dan industri kreatif.
Tujuannya mendorong pelestarian budaya dan pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata. (ANTARA)