SLEMAN (KRjogja.com) - Film Harmonium karya Koji Fukada telah diputar Selasa, (29/11/2016) di Empire XXI dalam acara 11th Jogja-Netpac Asian Film Festival yang berlangsung hingga 2 Desember 2016. Harmonium adalah film yang mengisahkan kehidupan dramatis satu keluarga. Lalu bagaimana tanggapan penonton?
Ikhwan Tri Afifudin memaknai kisah tersebut sebagai kesedihan keluarga yang tak mampu menjaga keutuhannya dengan baik. "Di akhir kisahnya, terdapat penyesalan dari suami karena tidak berhasil menyelesaikan masalah keluarganya," terang mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana ini.
Lain halnya dengan Ikhwan, Hanna Humaira memaknai Harmonium dengan pesan, "Jujur sama orang terdekat kita," ujar mahasiswi ISI Surakarta jurusan Televisi dan Film sembari mencuplik beberapa adegan dalam film.
Di balik semua pendapat penonton itu, Koji punya interpretasi makna tersendiri terkait akhir cerita yang dia pilih, "Ending ini mengandung harapan," Â katanya usai pemutaran Harmonium.
Harmonium adalah film yang mengisahkan kehidupan dramatis satu keluarga. Karena dosa masa lalu Toshio selaku kepala keluarga, istri dan anaknya harus merasakan kesedihan yang luar biasa.
Dikisahkan, Yusaka usai keluar penjara langsung menemui Toshio yang  menikmati hidup bersama anak dan istrinya. Toshio menerima Yasaka untuk tinggal di rumahnya karena Yasaka tidak pernah menyeretnya meski Toshio turut melakukan pembunuhan. (mg-22)