Krjogja.com - YOGYA - Film Ikatan Darah, persembahan perdana dari Uwais Pictures, akhirnya “pulang kampung” ke Indonesia setelah lebih dulu melenggang sukses di ajang Fantastic Fest, Amerika Serikat. Karya terbaru sutradara Sidharta Tata itu diputar perdana di tanah air pada momentum Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025, Rabu (3/12/2025).
Film bergenre action brutal ini dijadwalkan tayang di jaringan bioskop nasional pada 2026 mendatang. Aktor Derby Romero dan Livi Ciananta didapuk sebagai kakak-beradik yang terjebak dalam pusaran hutang dan harus kabur dari situasi penuh bahaya.
Livi mengaku mengalami banyak lompatan kemampuan selama menjalani proses syuting bersama tim Uwais Pictures dan Sidharta Tata. "Aku jadi adiknya Derby yang membantu abangnya keluar dari permasalahan yang dihadapi. Banyak banget hal baru dan luar biasa di film ini. Saya upgrade banyak di sini," ungkapnya saat bertemu wartawan, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Jogja untuk Liburan Akhir Tahun 2025 yang Seru
Derby yang sejak lama memimpikan bermain film laga mengaku antusias bisa terlibat. Menurutnya, proses syuting yang berat terbayar dengan pengalaman yang menyenangkan.
"Cita-cita saya main film action karena suka beladiri. Ketemu Tata, sutradara luar biasa. Capek iya, tapi fun sekali. Saya bangga di Ikatan Darah. Saya memerankan kakak yang harus kabur dari situasi karena jeratan hutang. Dari situ cerita berkembang," ungkapnya.
Selain Derby dan Livi, jajaran pemain turut diperkuat Ismi Melinda, Arga Piliang, Abdulrahman Arif, dan Ramadhan Ruswandi yang menambah warna dalam ragam karakter dunia kriminal yang dihadirkan film ini. Sutradara Sidharta Tata yang juga asli Yogyakarta, menyebut pemutaran di JAFF menjadi momen emosional baginya.
Baca Juga: Keterbatasan Lahan Pemakaman Jadi Tantangan Perkotaan Indonesia
Lahir dan besar di Yogyakarta, ia menyebut festival ini sebagai ruang penting dalam perjalanan kariernya. "Ini rumah saya. JAFF adalah salah satu ruang belajar pertama saya. Film ini seperti pulang ke rumah, dengan semua teman yang saya cintai di dalamnya. Saya berdiri dengan bangga mempersembahkan Ikatan Darah di sini," tuturnya.
Tata menegaskan bahwa Ikatan Darah bukan semata film laga, namun tetap memuat inti drama hubungan manusia. Ia menggambarkan film ini sebagai parade kriminal jalanan dengan gaya perkelahian khas yang ia kembangkan.
"Ada core drama, bukan hanya kakak-adik terjerat lintah darat. Banyak karakter yang dekat dengan hidup orang Indonesia. Ini kisah manusia abu-abu yang menjadi korban sistem yang prematur. Membuat film action itu lama, rumit, jadi harus total," tegasnya.
Produser Uwais Pictures, Ryan Santoso, mengungkapkan kebahagiaannya karena film tersebut akhirnya bisa diputar di Indonesia. Sebelumnya, pemutaran di Fantastic Fest mendapat sambutan luar biasa.
Baca Juga: Jarang Disadari, Ini Manfaat Naik Turun Tangga untuk Jantung hingga Otot
"Empat penayangan selalu sold out. Penonton tertawa, teriak di momen yang tepat. Setelah selesai banyak yang menemui saya dan bilang mereka enjoy sekali. Kami berharap respons serupa muncul di Indonesia, karena film ini memang dibuat untuk Indonesia," ucap Ryan.