Film Kuyank Angkat Budaya Kalimantan dalam Balutan Horor

Photo Author
- Selasa, 9 Desember 2025 | 12:27 WIB
Cast and Crew Film Kuyank.
Cast and Crew Film Kuyank.

KRjogja.com - SEMESTA SARANJANA: Kota Gaib kembali diperluas dengan hadirnya film terbaru berjudul Kuyank, prequel resmi yang hari ini diputar perdana dalam Special Screening Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke- 20. Film ini menjadi salah satu yang paling dinantikan setelah kesuksesan besar Saranjana yang meraih 1,2 juta penonton di Indonesia.

Disutradarai oleh Johansyah Jumberan, sutradara asal Kalimantan Selatan, Kuyank menggali lebih dalam legenda ilmu kuyank. "Film ini mengangkat salah satu urban legend paling terkenal dan melekat di masyarakat Kalimantan. Film ini tak hanya menyajikan teror, tetapi juga menghadirkan pendekatan budaya yang kuat melalui riset mendalam dan proses produksi yang sepenuhnya dilakukan di Kalimantan," kata Johansyah di Empire XXI Yogya, Sabtu (6/12/2025).

Film Kuyank mengangkat budaya Kalimantan yang otentik. Untuk menghadirkan atmosfer yang otentik, proses shooting Kuyank dilakukan 100% di berbagai lokasi di Kalimantan serta menggunakan 50% Bahasa Banjar, bahasa daerah yang banyak digunakan masyarakat Kalimantan.

"Keterlibatan talenta lokal Kalimantan juga menjadi kekuatan film ini, mulai dari para aktor hingga kreator lokal. Termasuk musisi Jeff Banjar, yang kembali menciptakan soundtrack dalam Bahasa Banjar setelah lagunya di Saranjana viral secara nasional," tambahnya.

Film Kuyank menampilkan deretan aktor dan aktris papan atas, antara lain Rio Dewanto, Barry Prima, Jollene Marie, Ochi Rosdiana, Dayu Wijanto, Ananda George, dan Hazman Al Idrus, ditambah talenta-talenta Kalimantan yang memperkaya kedalaman budaya dan karakter dalam film. Film Kuyank akan dirilis secara nasional mulai 29 Januari 2026 di seluruh bioskop Indonesia.

Berkisah tentang tujuh tahun sebelum gerbang kota gaib Saranjana terbuka, Kuyank mengisahkan cinta terlarang yang perlahan berubah menjadi kengerian. Rusmiati, gadis kampung sederhana, dan Badri, lelaki terpandang, nekat menikah meski ramalan menyebut pernikahan mereka akan membawa kesialan.

Rumah tangga yang awalnya bahagia mulai goyah ketika mereka tak kunjung dikaruniai anak. Tekanan semakin memuncak ketika ibu mertua yang sejak awal menolak Rusmiati mendesak Badri untuk menikah lagi demi mendapatkan keturunan agar dapat mematahkan ramalan buruk itu.

Terhimpit rasa takut kehilangan suami dan martabatnya, Rusmiati mengambil jalan gelap: mempelajari ajian Kuyank. Ilmu hitam kuno yang diyakini memberi kecantikan dan keabadian. Namun keputusan itu justru memicu rangkaian teror. Badri dihadapkan pada pilihan paling pahit: melindungi perempuan yang ia cintai, atau menyerah pada tekanan masyarakat. (*3)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB
X