KRJogja.com - YOGYA - Empat pembuat film asal Hong Kong membagikan pengalaman dan perspektif mereka mengenai dunia perfilman Hong Kong dalam sebuah forum komunitas yang digelar di LPP Convention Hall (1/12).
Kegiatan ini dihadiri komunitas film di Yogyakarta dan menjadi bagian dari rangkaian acara Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF).
Baca Juga: Sambut Natal, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Gelar Christmas Tree Lighting Ceremony
Forum bertajuk “Behind the scenes, beyond the screen” tersebut mengupas dinamika kerja di balik layar, termasuk kisah dan proses kreatif yang selama ini jarang terungkap ke publik.
Para narasumber terdiri atas Man Lim Chung, Mandrew Kwan, Quist Tsang, dan Ivan Cheung, yang masing-masing memiliki kontribusi dan rekam jejak dalam berbagai bidang produksi film Hong Kong.
Man Lim Chung, perancang artistik dan kostum pemenang Hong Kong Film Award, menceritakan pengalamannya bekerja dalam kondisi terbatas. Ia mengungkapkan pernah menangani persiapan kostum tanpa naskah dan hanya dibantu tiga kru.
Baca Juga: Selama Operasi Zebra Progo 2025 , di Bantul terjadi 57 Kasus Kecelakaan Lalu Lintas
Meski minim sumber daya, proses tersebut tetap harus menghasilkan kualitas visual terbaik sesuai kebutuhan film.
Sementara itu, sutradara sekaligus pengajar di Hong Kong Academy for Performing Arts, Mandrew Kwan, berbagi cerita mengenai tantangan pendanaan dan pencarian lokasi syuting di Hong Kong yang memiliki keterbatasan ruang.
Ia mencontohkan pengalaman harus memindahkan penghuni apartemen demi kebutuhan pengambilan gambar—sebuah proses yang ia sebut tidak mudah dan sangat melelahkan. Dalam kesempatan itu, Mandrew juga membahas perubahan industri film Hong Kong sejak 2006 hingga saat ini.
Narasumber ketiga, Quist Tsang, fotografer movie stills dan desainer poster film yang menerima Hong Kong Arts Development Award untuk kategori Young Artist (Film), menyoroti peran visual dalam membangun identitas film.
Ia menekankan pentingnya dokumentasi foto selama produksi untuk mendukung strategi promosi sekaligus arsip artistik.
Ivan Cheung, pembuat film pendek yang berbasis di Taiwan dan Hong Kong, turut berbagi pengalaman menjalani berbagai posisi dalam proses produksi, mulai dari penyutradaraan hingga pencahayaan.
Ia menilai fleksibilitas dan pemahaman teknis lintas bidang menjadi bekal penting bagi generasi sineas baru.