Perkembangan Film Horor, Mulai dari Suzzanna hingga Saat Ini

Photo Author
- Minggu, 2 Juni 2024 | 11:40 WIB
 Proses syuting film horor Sajen Satu Sura di Pakem, Sleman.  KR-Istimewa
Proses syuting film horor Sajen Satu Sura di Pakem, Sleman. KR-Istimewa

KRjogja.com - PERKEMBANGAN tren film horor dari masa ke masa  ternyata melalui perjalanan yang cukup panjang dan menantang. Kehadiran genre horor melengkapi subsektor film di Indonesia. Hingga saat ini, bioskop Indonesia diwarnai dengan berbagai film horor karya anak bangsa. Kehadiran film horor seolah menjadi tren yang akan terus ramai peminat.

Menurut laman kemenparekraf.go.id, berbagai literatur menyebut bahwa film horor sudah menghantui jagat perfilman Indonesia sejak 1934. Artinya, genre ini sudah ada sekitar 90 tahun lamanya.

1. Film horor di era 1970-an
Bisa dikatakan, era 70-an menjadi era kebangkitan film genre horor. Pada era ini, film-film horor Indonesia didominasi tema-tema kutukan, kekuatan gaib, dan sadisme. Namun, genre tersebut dibalut dengan komedi ringan.

Pada era ini pula, muncul sang ratu horor Indonesia, Suzzanna. Beberapa film horor populer pada era ini, di antaranya Bernafas dalam Lumpur (1970), Beranak dalam Kubur (1972), Cincin Berdarah (1973), Dikejar Dosa (1974), serta Kutukan Nyi Roro Kidul (1979).

Baca Juga: Soal Industri Kapal Selam, Indonesia Selangkah Lebih Maju di Kawasan Asia Tenggara

2. Film horor era 1980-an
Pada era ini, hantu lokal mendominasi genre film horor di Indonesia. Era ini genre horor juga mengalami pergeseran tema.

Era ini diiringi tema balas dendam yang akhirnya membuat hantu-hantu lokal lebih banyak muncul dalam film, seperti pocong, kuntilanak, hingga sundel bolong. Beberapa film horor yang populer pada era ini, di antaranya Pengabdi Setan (1980), Ratu Ilmu Hitam (1981), Sundel Bolong (1981), Malam Jumat Kliwon (1986), serta Malam 1 Suro (1988).

3. Film horor era 1990-an
Pada era ini, terdapat kemunduran subsektor film Indonesia, termasuk pada genre horor. Kurangnya ide-ide segar membuat film-film pada masa itu hanya sebatas sekuel dari film yang pernah ada.

Meski demikian, era 90-an juga masih memiliki deretan film horor yang cukup populer, seperti Godaan Perempuan Halus (1993) dan Cinta Terlarang (1994).

Baca Juga: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

4. Film horor era 2000-an
Pada era ini, film indonesia mengalami kebangkitan, termasuk dalam subsektor film horor. Film horor era ini didominasi dengan film remaja yang menantang, salah satunya berburu hantu maupun tempat angker.

Segarnya ide cerita tersebut pun diminati banyak penonton. Mayoritas, hantu lokal masih mejadi tokoh utama dalam film horor era ini. Beberapa film horor populer di era 2000-an adalah Jelangkung (2001), Hantu Jeruk Purut (2006), Pocong (2006), Suster Ngesot (2007), dan Terowongan Casablanca (2007).

5. Film horor masuk box office
Sejak 2017, film horor pun semakin menuai popularitasnya. Hal itu dipengaruhi oleh cerita yang kompleks, pendalaman karakter, visual efek, editing, serta tata suara yang menegangkan.

Pada masa ini, banyak film horor Indonesia yang memasuki 10 besar box office Indonesia setiap tahunnya. Beberapa film horor populer dan banyak ditonton pada era ini, antara lain KKN di Desa Penari (2022) dengan lebih dari 10 juta penonton, Pengabdi Setan 2: Communion (2022) dengan lebih dari 6,3 juta penonton, Sewu Dino (2023) dengan lebih dari 4,8 juta penonton, Pengabdi Setan (2017) dengan lebih dari 4,2 juta penonton, serta Suzzanna: Bernapas dalam Kubur (2018) dengan lebih dari 3,3 juta penonton.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB
X