Krjogja.com - Teaser tersebut bermula dengan sebuah seruan yang dikatakan oleh Man soo, tokoh utama dalam film. "Kalian orang amerika berkata dipecat berarti dikapak?", tanyanya, "tahu apa yang orang korea bilang? Potong kepalamu!"
Perkataan itu dilanjut dengan potongan-potongan adegan film yang menunjukan pria yang berseru itu adalah pria yang sedang bermasalah dan berharap keluarganya mendukungnya. Namun, permasalahan, yang berarti pistol, kekerasan domestik dan hal-hal berbahaya lainnya akan memiliki puncak. Dan bukan berarti pembunuhan tidak ikut berperan disana.
Sepanjang potongan demi potongan, belum terlihat ada tindakan sekeras pembunuhan yang terjadi. Film yang dibintangi oleh Lee Byung-hun, So Ye-jin, Yo Yeon-seok dan kawan-kawan itu belum memperlihatkan aksi-aksi brutal. Tapi yang jelas ketegangan dan rasa ingin tahu adalah unsur utama yang akan dieksplorasi dalam film tersebut.
Pada 24 Juli, teaser dengan cerita itu diunggah oleh channel NEON. Video yang diunggah itu adalah karya teranyar dari salah satu sutradara legendaris Korea Selatan, Park Chan-wook.
Untuk filmnya kali ini, ia mengadaptasi cerita dari novel berjudul The Ax karya Donald Westlake. Novel tersebut bercerita mengenai seorang pria yang dipecat dan tidak mendapatkan pekerjaan selama 18 bulan. Kondisi itu membuatnya tergerak untuk membunuh tujuh orang di areanya yang memiliki pekerjaan yang seharusnya menjadi miliknya.
Novel itu sendiri sebelumnya sudah diadaptasi menjadi film oleh Costa Gavras seorang pembuat film Yunani-Prancis pada tahun 2005 dengan judul The Axe. Hak cipta masih dimiliki oleh Garvas bila melansir The Hollywood Reporter pada tahun 2019. Namun, dengan pertemanan yang terbangun antara Wook dan Garvas, KG Production yang menjadi bagian dari Costa dan Michelle Ray-Garvas turut memproduksi karya adaptasi dari sutradara trilogi Vengeance tersebut.
Cerita yang dibuat pun tak jauh berbeda dari novelnya. No Other Choice menceritakan seorang pria berkeluarga yang kehilangan pekerjaan namun ia harus tetap mencari nafkah pada keluarganya. "Maka, ia berjuang keras mencari pekerjaan di bidang spesialisasinya, dan akhirnya menjadi pembunuh berantai," pungkasnya dalam percakapannya dengan Deadline pada tahun 2022.
Bila dicek di situs khusus film seperti IMDb dan Letterboxd, belum ada tanggal pasti rilis untuk film tentang pembunuh berantai ini. Kalau tanggal perilisan karya Park Chan-wook ini saja di situs-situs tersebut belum diketahui, apalagi di Indonesia.
Park Chan-wook adalah seorang sutradara kebangsaan Korea Selatan yang menelurkan film-film bertema balas dendam. Ini dapat dilihat pada karya-karyanya pada 2000an awal, yakni The Vengeance Trilogy yang berisi film seperti Sympathy to Mr Vengeance (2002), Lady Vengeance (2005) dan karya adaptasi manganya yang fenomenal Oldboy yang dirilis pada tahun 2003. Tema-tema balas dendam dan kekerasan masih kembali dalam karya-karya berikutnya, terlebih No Other Choice.