Krjogja.com - BANTUL - Proyek film terbaru Visinema berjudul 'Ratu Malaka' resmi diperkenalkan ke publik dalam agenda JAFF Market 2025, JEC, Minggu (30/11/2025). Film yang akan dirilis pada 2027 ini menarik perhatian karena digarap sebagai proyek aksi berskala besar dengan pendekatan teknis dan cerita yang disebut berbeda dari karya-karya Visinema sebelumnya.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko menyebut Ratu Malaka sebagai titik puncak eksplorasinya di dunia film. Menurutnya, seluruh proses kreatif yang telah ia jalani selama bertahun-tahun seolah bermuara pada film ini.
Baca Juga: Cast Agak Laen Ramaikan JAFF Market, Lelang Poster untuk Banjir Sumatra dan Cerita Makan Gudeg Bu Tekluk
"Ini film paling kompleks untuk saya dari seluruh film yang pernah saya buat. Tapi semua film punya influence untuk pembuatan film ini. Semua film dirangkum jadi satu, ada di Ratu Malaka. Harapannya setelah nanti nonton film ini, penonton bisa merasakan betapa kami passionate dengan project ini dan ingin melakukan yang terbaik. Sampai jumpa di bioskop 2027 nanti," ungkapnya.
Angga menambahkan bahwa Ratu Malaka sudah memasuki tahap workshop intensif sejak beberapa bulan terakhir. Proses persiapan dilakukan lebih matang karena film ini menuntut kemampuan fisik pemain serta ketepatan teknis dalam pengambilan adegan aksi.
Aktris muda Claresta Taufan, yang dipercaya memerankan tokoh utama, mengaku ikut merasakan tantangan dari proses ini. Berbekal 21 tahun pengalaman karate, Claresta menyebut film ini menjadi momentum baginya untuk memadukan kemampuan bela diri dengan seni peran.
Baca Juga: Kick Off Hari Pers Nasinal, Kapolri dan Ketum PWI Heningkan Cipta untuk Korban Bencana di Sumatera
"Ini film action pertamaku. Aku sangat bahagia karena kesempatan datang saat masa yang tepat. Setiap workshop ada hal yang baru. Kami akan syuting dalam tiga hari, tapi dalam beberapa bulan ini aku belajar banyak, mulai teknik action, teknik sling, hingga salto tinggi. Ini sangat melelahkan tapi menarik," ujarnya.
Di balik adegan aksi yang kompleks, penata laga Man-Ching yang sudah berpengalaman menggarap berbagai film internasional hadir memimpin proses koreografi. Ia menilai setiap pemeran memiliki modal fisik yang berbeda, dan hal itu justru menjadi kekuatan Ratu Malaka.
"Seluruh pemeran punya sesuatu yang unik. Ada punya basic tinju, silat, karate. Saya berusaha mix untuk membuat sesuatu berbeda di film ini. Saya melakukan asesmen kemampuan fisik dan gerak, lalu merancang koreografi terbaik dari tiap karakter," ungkapnya.
Aktor Dion Wiyoko, yang terakhir bermain dalam film aksi pada 2009, juga kembali mendapat tantangan baru di proyek ini. Ia tak ragu menerima tawaran ketika Angga Sasongko memintanya bergabung.
"Dipanggil Angga langsung aku mau dan oke join. Prosesnya menantang, dapat tantangan baru. Kerjasama dengan Man-Ching luar biasa. Seru dan menarik untukku. Ini pertama untukku join Visinema dan aku nggak sabar memulai," ujarnya.
Selain Dion dan Claresta, nama lain seperti Jihane Almira dan Faris Fadjar juga dipastikan turut mengisi jajaran pemeran. Meski belum mengungkap detail karakter masing-masing, Visinema menyebut setiap pemeran memiliki peran signifikan dalam dunia cerita yang sedang dibangun.
Visinema menegaskan bahwa Ratu Malaka bukan hanya proyek aksi semata, melainkan film yang menuntut kedalaman emosi, pembangunan dunia cerita, serta integrasi teknis yang kompleks. Dengan jajaran kru dan pemain yang sedang digembleng melalui workshop intensif, film ini diharapkan menjadi salah satu capaian penting perfilman Indonesia.
Dengan diperkenalkannya Ratu Malaka di JAFF Market 2025, publik kini semakin menanti perkembangan produksi film tersebut. Rencana penayangannya pada 2027 diproyeksikan menjadi momentum besar bagi Visinema sekaligus salah satu proyek yang paling diantisipasi pecinta film tanah air. (Fxh)
