Krjogja.com - BANTUL - Film Suka Duka Tawa siap menyapa penonton di bioskop pada 8 Januari 2026. Drama komedi produksi Bion Studio, bagian dari Visinema, ini lebih dulu akan menjadi Closing Film JAFF 2025 pada 6 Desember mendatang.
Disutradarai Aco Tenriyagelli, film ini memadukan cerita tentang tawa, keluarga dan kisah personal para karakternya. Aco mengungkapkan proses kreatifnya menjadi perjalanan yang mendewasakan.
"Proses sangat menyenangkan dan seru untukku. Aku menemukan rumah di Beyond dan mengajak banyak debutan tampil selain aku. Kepercayaan sangat tinggi dari para produser membuatku yakin film ini bisa diwujudkan," ungkapnya saat berbincang di JAFF Market 2025, Senin (1/12/2025).
Menurutnya, inti cerita berangkat dari relasi bapak dan anak. Ia menulis cerita yang personal namun dibawakan dengan komedi tawa yang seru.
"Aku ingin membuat sesuatu yang fun namun personal. Bagaimana kecanggungan anak menyatakan cinta pada orangtua dan sebaliknya. Banyak teman yang sudah tak punya kesempatan dekat dengan keluarga, dan itu jadi refleksi karena hal paling penting adalah waktu dengan mereka," jelasnya.
Rachel Amanda, pemeran utama sebagai Tawa, mengaku memiliki hubungan panjang dengan Aco. Keduanya pernah membuat film pendek yang diputar di JAFF 2018.
"Full circle banget. Saat Aco bikin film panjang pertama, aku jelas mau. Aco selalu punya cerita fresh, dekat dengan kita, terutama soal keluarga tapi lewat pendekatan ketawa," ungkapnya.
Untuk memerankan seorang stand-up comedian, Amanda harus terjun langsung ke panggung open mic. “Stres parah! Tapi dari situ aku tahu betapa susahnya stand-up. Bagaimana ceritakan hal personal tapi membuat orang tertawa. Tawa paling besar kadang datang dari luka paling dalam," katanya.
Sementara Komedian Arif Brata juga ikut meramaikan jajaran pemain. “Saya kagum karya Aco. Waktu diajak langsung senang. Script-nya tentang stand-up comedy, dan saya suka ada film yang mengangkat kehidupan kami," ucapnya.
Arif menuturkan perannya kali ini tidak jauh dari dirinya sendiri. “Saya jadi orang Makassar yang berantem lagi. Risetnya ya dengan diri saya. Tapi kami belajar banyak dari film ini," kelakarnya.
Bintang Emon yang juga jadi salah satu tokoh dalam film menyebut Aco sangat detail menggali materi stand-up. Ia mengaku deg-degan menjalani peran yang disebutnya sebagai greenflag dan bijak.
"Cara grogi di panggung, nulis materi, semuanya diulik. Kami sudah 10 tahun di seni ini, jadi melihatnya di film itu luar biasa. (Jadi greenflag) Katanya begitu karena sehari-hari saya juga gitu. Tapi tetap saja masuk dunia peran itu bikin deg-degan," ungkapnya tertawa.
Begitu pula, Komedian Gilang Baskara menilai film ini berhasil menangkap dinamika komunitas komika. Ia juga bercerita soal tantangan saat proses coaching dan menjadi pengalaman tersendiri baginya.
"Bagaimana sharing, berkomunitas, itu kerasa sekali lewat tokoh Tawa. Lalu saat coaching, kami dapat pengalaman luar biasa. Inner monolog misalnya, lalu bagaimana sulitnya saling tatap mata, itu tantangan yang seru banget," tandasnya.
Suka Duka Tawa sendiri menceritakan tentang tokoh, Tawa (Rachel Amanda) seorang komika yang menjadikan pengalaman pahitnya, seperti ditinggalkan ayahnya saat kecil, sebagai sumber lawakan untuk bertahan hidup. Dunia Tawa yang tadinya penuh tawa terguncang ketika ayahnya, Pak Keset (diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana), tiba-tiba muncul kembali setelah 20 tahun menghilang. Film ini menggali bagaimana seseorang dapat menghadapi luka dan duka dengan tawa, serta menunjukkan bahwa tawa bisa menjadi cara untuk bertahan hidup dan menyembuhkan diri. (Fxh)
