film-selebrita

Kupu-Kupu Kertas Tayang Lagi: Romansa di Tengah Konflik 1965

Jumat, 27 September 2024 | 18:35 WIB
Salah satu adegan frame dalam film Kupu-kupu Kertas (X: @djaycoholyc)

Krjogja.com - Film Indonesia "Kupu Kupu Kertas" kembali meramaikan layar bioskop pada Kamis, 26 September 2024, setelah penundaan perilisan yang awalnya dijadwalkan pada Februari lalu.

Film ini menyoroti kisah cinta yang terjalin di tengah ketegangan politik antara dua organisasi besar di Indonesia pada tahun 1965, yakni Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Nahdlatul Ulama (NU).

Amanda Manopo dan Chico Kurniawan didapuk sebagai pemeran utama, membawa cerita ini hidup melalui karakter mereka yang kompleks dan emosional.

Penundaan perilisan film Kupu-Kupu Kertas pada awalnya dipicu oleh tema sensitif yang diangkatnya, yaitu konflik ideologis yang terjadi saat Indonesia mendekati pemilihan presiden.

Film yang disutradarai oleh Emil Heradi ini menyajikan gambaran tentang sejarah bangsa, di mana politik, agama, dan cinta bertabrakan. Meskipun sempat tertunda, antusiasme masyarakat tidak surut. Banyak yang penasaran bagaimana film ini akan mengisahkan hubungan yang rumit di tengah ketegangan politik.

Kupu-Kupu Kertas menampilkan perpaduan apik dari naskah yang ditulis oleh Rahabi Mandra, Jocelyn Coroelia, dan Denny Siregar. Mereka berhasil meramu cerita yang menyentuh tanpa menghilangkan nuansa sejarah yang penting.

Para pemeran pendukung seperti Samo Rafael, Iwa Kusuma, dan Reza Oktovian turut memperkaya dinamika cerita, memberikan kedalaman pada setiap karakter yang terlibat dalam konflik besar ini.

Berlatar di Banyuwangi pada tahun 1965, film ini mengambil lokasi syuting di Kediri, Jawa Timur. Pilihan lokasi ini memperkuat atmosfer sejarah yang diusung oleh film, dengan penggambaran suasana yang otentik dari masa itu. Para penonton akan dibawa kembali ke masa di mana Indonesia berada di bawah bayang-bayang kekacauan politik yang berkepanjangan.

Cerita Kupu-Kupu Kertas berfokus pada karakter Ihsan (Chico Kurniawan), seorang pemuda yang tumbuh di lingkungan NU. Ihsan terjebak dalam konflik ideologi ketika jatuh cinta pada Ning (Amanda Manopo), seorang gadis dari keluarga pendukung PKI.

Hubungan cinta mereka bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang perjuangan untuk bertahan di tengah ketidaksetujuan keluarga dan ketegangan politik yang mengancam kehidupan mereka.

Ayah Ning, Rekoso (Iwa Kusuma), adalah tokoh yang keras dan tidak segan mengambil tindakan ekstrem untuk mempertahankan kepentingan keluarganya.

Rekoso bahkan bersedia menumpahkan darah untuk melindungi lahan yang diperebutkan dengan keluarga Ihsan dan para anggota NU. Situasi ini menjadi semakin rumit ketika simpatisan PKI, yang dipimpin oleh Busok, mulai ikut campur dalam konflik tersebut.

Sementara itu, konflik keluarga semakin memanas saat kakak Ihsan, Rasyid (Samo Rafael), terlibat dalam pertempuran langsung dengan para simpatisan PKI.

Perkelahian ini berujung pada kematian beberapa anggota Ansor, yang memicu perlawanan lebih keras dari kelompok NU. Di tengah kondisi yang kacau ini, hubungan antara Ihsan dan Ning terancam oleh keputusan-keputusan besar yang harus mereka ambil.

Halaman:

Tags

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB