Krjogja.com - YOGYA - Film Sore: Istri dari Masa Depan berhasil menembus 2 juta penonton. Film yang disutradari oleh Yandy Laurens dan dibintangi Dion Wiyoko serta Sheila Dara Aisha, disambut antusias oleh penonton di seluruh Indonesia.
Film yang diadaptasi dari web series tahun 2017 itu tidak hanya menyuguhkan kisah romansa, tetapi juga produksi berskala internasional dengan lokasi syuting di tiga negara yakni Indonesia, Kroasia dan Finlandia. Yandy pun mengungkap rasa bahagia karena film karyanya bisa menyentuh banyak orang.
"Effort untuk menonton itu luar biasa sekali lho, durasinya dua jam, belum perjalanan, belum membeli makan dan minum. Kami sangat bahagia sekali bisa sampai 2 juta penonton. Sejak hari pertama, jumlah layar kami terbatas. Tapi kemudian meningkat karena respons sangat positif. Kami bahkan bertemu penonton yang sudah menonton hingga enam, bahkan sepuluh kali. Itu benar-benar di luar ekspektasi kami," ungkap Yandy saat bertemu media di XXI Empire Yogyakarta, Kamis (31/7/2025).
Yandy mengatakan, dorongan utama membuat film ini datang dari pengalaman pribadi sebagai suami dan ayah. Relasi suami istri, yang begitu luar biasa menarik hatinya untuk mengeksplorasi lebih rasa menjadi karya.
"Setelah enam tahun menikah, saya merasa bahwa saya adalah produk dari rasa sayang yang tidak bersyarat dalam relasi suami istri. Kalau bicara soal pesan, saya rasa tugas film menyampaikannya lewat cerita. Tapi kalau bicara dorongan awal, kami ingin mengekspresikan pengalaman emosional itu," sambungnya.
Karakter Sore yang datang dari masa depan menjadi cara untuk menantang kebiasaan bercerita dalam film Indonesia. "Saya percaya penonton kita sudah cukup siap menerima cerita yang menantang. Kita sudah melihat genre dan bentuk cerita berkembang dalam satu dekade terakhir," lanjut Yandy.
Sementara, Sheila Dara yang memerankan Sore mengungkapkan rasa haru atas sambutan penonton yang luar biasa. Dari semua studio yang dikunjunginya, Sheila menemukan hal-hal haru yang menyemangatinya berjalan ke depan.
"Kami semua memberikan 100 persen rasa dan energi. Tapi setelah film tayang, rasanya justru apa yang kami dapatkan dari penonton itu berkali lipat lebih besar. Saya dulu suka banget sama web series-nya, dan akting Kak Tika sangat membekas buat saya. Ketika ditawari peran ini, saya sempat merasa insecure," ungkap istri penyanyi Vidi Aldiano itu.
Sheila menambahkan, melihat penonton merasa memiliki film ini, menjaga dan menyayangi seperti milik mereka sendiri, menjadi hal luar biasa baginya. "Ketika dilakukan oleh dua juta orang, rasanya sungguh menyentuh untukku," tandasnya lagi.
Film ini mengambil lokasi syuting utama di Grožnjan dan Zagreb, Kroasia. Produser Suryana Paramita menyebut 80–85 persen adegan difilmkan di Kroasia, sementara Finlandia dipilih untuk mendukung latar profesi karakter Jonathan sebagai fotografer.
Grožnjan merupakan kota kecil yang hanya dihuni sekitar 50 orang, sehingga cocok sekali menggambarkan seseorang yang merasa terasing dari hidupnya. Kroasia yang memiliki tagline negara dengan film set terindah di dunia sangat membantu mewujudkan film secara komplit.
"Setiap sudutnya seakan ikut bertutur, bukan hanya menjadi latar belakang visual. Inilah bahwa sebuah karya seni memiliki kekuatan mempertemukan orang dalam satu ruang emosional," pungkas Yandy. (Fxh)