film-selebrita

'Suzzanna Santet Dosa di Atas Dosa' Putar Trailer Kedua di JAFF Market, Ingin Bangkitkan Lagi Suzzanna agar Dikenal Generasi Masa Kini

Senin, 1 Desember 2025 | 20:30 WIB


Krjogja.com - BANTUL - JAFF Market 2025 kembali menjadi panggung peluncuran proyek film terbaru, kali ini dari Soraya Intercine Films lewat penayangan trailer kedua Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa diputar, Senin (1/12/2025).

Film yang diproduseri Sunil Soraya ini membawa misi besar yakni menghidupkan kembali sosok Suzzanna untuk generasi masa kini dengan pendekatan baru, lebih emosional dan relevan.

Aktor Reza Rahadian yang terlibat dalam jajaran pemeran mengaku langsung terpikat ketika membaca cerita dan karakter yang ditawarkan. Reza juga menyebut bekerja bersama Luna Maya menjadi pengalaman tersendiri dan memantapkan langkahnya ikut dalam film yang dahulu muncul pada medio 1989 ini.

"Cerita dan karakterisasinya menarik. Komposisinya bagus. Tak lama aku memutuskan ambil proyek ini. Energinya positif sekali dan kami yakin film ini akan luar biasa. Karakterku di sini nggak mau kuceritakan, jadi jangan sampai terlewat menonton," ungkap Reza.

Reza menilai film ini akan menghadirkan pengalaman berbeda dari film horor kebanyakan. Menurutnya, proses syuting memberikan keyakinan bahwa proyek ini punya kualitas yang kuat, baik dari sisi emosional maupun atmosfer horornya.

Sementara itu, Luna Maya yang dipercaya memerankan sosok Suzzanna menekankan bahwa ia tidak berusaha meniru secara penuh figur legendaris tersebut. Ia menegaskan bahwa pendekatannya adalah memerankan dengan penghormatan dan pemahaman mendalam.

"Memenuhi ekspektasi orang mungkin berat karena figurnya pernah ada dan luar biasa. Tapi aku percaya kita dipercaya menghidupkan legacy itu, bukan mengopi. Sampai kapanpun saya tak bisa menjadi seorang Suzzanna. Harus dijalani dan diresapi untuk bisa maksimal. Saya ingin generasi sekarang tahu siapa Suzzanna ini," bebernya.

Luna juga mengungkap bahwa film ini menawarkan perspektif baru terhadap Suzzanna, jauh dari ikon horor Sundel Bolong yang sudah melekat selama puluhan tahun. Menurutnya, film ini terasa lebih relevan dengan situasi masa kini meskipun berlatar era 1980-an.

"Menariknya bukan Suzzanna yang sundel bolong, tapi hal lain. Suzzanna menjadi lansia yang mengalami journey menyakitkan. Mengambil keputusan yang mengubah hidupnya," jelas Luna.

Sutradara Azhar Kinoi Lubis yang hadir langsung di JAFF Market menyebut film ini merupakan tantangan besar karena harus membawa aura klasik Suzzanna namun tetap mengikuti gaya penceritaan masa kini. Kinoi menjelaskan bahwa film ini memiliki banyak karakter dan dinamika yang jarang ditemukan dalam film horor pada umumnya.

"Ini film yang masa kecil dulu. Kita tahu Suzzanna dan sosoknya melegenda sampai sekarang. Ada beban buat kami untuk membuat film yang auranya masih ada tapi cocok dengan era sekarang. Banyak adegan menarik. Kami ingin buat bukan hanya storytelling tapi menghadirkan sosok Suzzanna yang besar," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa tema manusia, kekuasaan, dan ketertindasan menjadi lapisan penting dalam cerita. Trailer kedua yang diputar di JAFF Market mendapat antusiasme pengunjung, menandai langkah baru kebangkitan sosok Suzzanna di layar lebar dengan pendekatan yang lebih matang dan emosional.

"Cerita tentang manusia, ada yang tertindas, berkuasa. Kami ingin membuat film yang tetap horor tapi punya kedalaman dan menggambarkan Suzzanna dengan besar," pungkasnya. (Fxh)

Tags

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB