film-selebrita

Becoming Human Raih Golden Hanoman, JAFF 2025 Tembus 30 Ribu Penonton dan Jadi Edisi Terbesar

Senin, 8 Desember 2025 | 13:00 WIB
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 resmi ditutup (Ist)

Krjogja.com- YOGYA - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 resmi ditutup dengan pencapaian monumental pada perayaan dua dekadenya.

Film Becoming Human karya sutradara Polen Ly meraih penghargaan tertinggi Golden Hanoman, sekaligus menandai penutup festival yang dinilai berhasil merayakan prestasi artistik sekaligus memperkuat posisi JAFF sebagai ruang dialog dan pertumbuhan ekosistem sinema Asia.

Baca Juga: Artotel Suites Bianti - Yogyakarta Hadirkan Seniman Terpilih J+ Art Awards 2025 di Pameran Living Lines

Tahun ini, jumlah penonton JAFF menembus lebih dari 30.000 orang, menjadi yang terbesar sepanjang penyelenggaraan. Direktur Festival JAFF, Ifa Isfansyah, menyebut capaian ini bukan sekadar selebrasi, tetapi momentum penting untuk menghadapi tantangan sinema ke depan.

“Dua dekade JAFF adalah tentang kebersamaan, perayaan, dan saling percaya. Ke depan, tantangannya justru semakin besar, bagaimana kita memikirkan keberlanjutan ekosistem film di tengah perubahan lanskap media dan digital,” ujar Ifa.

Ia menegaskan pentingnya pengarsipan film sebagai agenda keberlanjutan festival. Menurutnya, beberapa perwakilan festival internasional telah menyatakan ketertarikan untuk bekerja sama mengembangkan upaya tersebut.

Baca Juga: Jumlah Jemaah Lunasi Biaya Haji Masih Sangat Minim, Komnas Haji Dorong Kemenhaj Perluas Sosialisasi dan Tinjau Sistem IT

Selama delapan hari penyelenggaraan, JAFF 2025 menayangkan 227 film dari 43 negara, dengan 27 world premiere dan 87 Indonesian premiere. Sebanyak 47 diskusi, forum, dan public lecture menghadirkan pembuat film dan akademisi, serta mendapatkan liputan dari lebih dari 100 media. Tahun ini JAFF juga memperkuat komitmen untuk talenta baru dan representasi perempuan dengan menayangkan karya 34 sutradara debut dan 63 sutradara perempuan.

Direktur Program JAFF, Alexander Matius, menyebut antusiasme penonton menjadi salah satu sorotan tahun ini.

“Ada sesi diskusi yang berlangsung hingga dini hari dengan hampir seluruh penonton bertahan sampai akhir. Itu pengalaman yang luar biasa dan tidak selalu bisa terjadi,” ujarnya.

Direktur Eksekutif JAFF, Ajish Dibyo, menambahkan bahwa regenerasi panitia dan komitmen festival berbasis kerelawanan akan terus menjadi fondasi di dekade berikutnya. JAFF juga kembali memperkuat komitmen lingkungan melalui pengelolaan limbah sampah yang tahun ini mencapai lebih dari 1.500 kilogram.

Memasuki tahun ke-21, JAFF menegaskan diri bukan sekadar festival pemutaran film, melainkan ruang diskursus, eksperimen, dan keberlanjutan ekosistem sinema Asia.

Daftar Pemenang JAFF 2025

Golden Hanoman — Main Competition
• Becoming Human — Polen Ly

Halaman:

Tags

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB