Penelitian terhadap aspek sosial humaniora juga perlu dilakukan termasuk ketahanan (resiliensi) dan perilaku masyarakat, perbandingan kebijakan dan manajemen Covid-19 di negara lain, analisis ekonomi makro dan mikro di Indonesia terkait Covid-19.
"Beberapa kajian lagi juga mencakup berbagai isu terkait Covid-19 di media sosial, public health modelling, serta proyeksi dan prediksi grafik dan peta spasial dari penyebaran Covid-19 di Indonesia," papar Menristek.
Sementara, prioritas kedua dari Konsorsium Covid-19 adalah berfokus pada pengembangan dan pengkajian rapid test kit untuk Covid-19, baik untuk deteksi awal (early detection)maupun deteksi akhir (late detection); pengembangan suplemen, multivitamin, dan immune modulator dari berbagai tanaman Indonesia, salah satunya jambu biji.
Kemudian pengembangan robot layanan (service robot) untuk ruangan dengan infeksi coronavirus yang tinggi, smart infusion pump untuk memasukkan obat dalam tubuh pasien Covid-19 serta pengembangan lainnya.
"Prioritas ketiga dari Konsorsium Covid-19 adalah prioritas jangka panjang yang berfokus pada pengkajian dan pengembangan obat dan vaksin, termasuk avigan, chloroquin, kina, dan sebagainya," ungkap Bambang.(*)