Siswa Terpaksa Belajar di Balai Pedukuhan Karena Sekolah Kena Imbas Pembangunan JJLS

Photo Author
- Minggu, 7 November 2021 | 13:10 WIB

Sebenarnya, para wali murid dan juga komite sekolah merasa sangat keberatan jika akan ada regrouping. Karena jarak sekolah yang akan digabungkan dengan SDN Tepos 2 mencapai lebih 4 kilometer. Tentu ini akan membuat para siswa kesulitan untuk berangkat sekolah.

"Di sini itu banyak yang tidak memiliki motor. Kami merasa keberatan dikarenakan tujuan sekolah baru jarak tempuhnya 4 kilometer. Paling dekat di SD Tepus 4 yang terletak di Pedukuhan Gembuk," dia menandaskan.

Ketua Komite Sekolah SD N Tepus 2, Sugiran menduga, bahwa dinas sengaja tidak segera membuatkan gedung baru sebagai pengganti lantaran program regrouping SDN Tepus 2 ini. Namun, para wali siswa sangat menyayangkan kebijakan itu lantaran dinilai membebani para wali yang kurang mampu.

"Sekarang kegiatan belajar mengajar di Balai Pedukuhan dengan tempat seperti itu adanya. Lokasi pembelajaran tentu tidak layak," katanya.

Sugiran mengatakan wali siswa tetap meminta agar rencana dinas me-regroup SDN Tepus 2 urung dilakukan. Mereka meminta dinas segera membuatkan gedung baru agar para siswa yang menuntut ilmu dengan gigih itu dapat belajar dengan layak.

"Fasilitas (tempat) guru berada sangat jauh dari lokasi pembelajaran. Isi kantor di rumah salah satu warga yang jaraknya 1 kilometer. Anak kami (siswa) tentu terlantar kalau seperti itu," tandas Sugiran.

Saat ini, masih ada sekitar 37 siswa yang tersebar di 5 Pedukuhan yakni Blekonang 1, Blekonang 2, Blekonang 3, Trosari 1 dan Trosari 2 yang belajar di SD tersebut. Ia mengakui untuk saat ini sudah tidak ada siswa kelas I karena tahun ajaran kemarin tak ada yang mendaftar akibat ketidakpastian adanya gedung baru atau tidak.

"Warga yang mau menyekolahkan masih ragu karena ada info akan diregrouping. Sementara pihak sekolah juga ragu mau menerima siswa baru karena mereka (guru) tidak bisa mempertahankan," katanya.

Tak jauh berbeda dengan Sugiran sebagai Komite, Dukuh Blekonang 1 Wasiranto juga menyayangkan kebijakan dinas terkait. Rencana regrouping disebut Wasiranto akan menyulitkan para siswa dan orangtuanya untuk mengukuti kegiatan pembelajaran.

"Jaraknya terlalu jauh. Harapan kami memang anak-anak dapat belajar dengan baik dan lancar," ujar dia.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X