Gunungkidul jangan bertumpu hanya pada satu sektor. Sektor pertanian memang bagus, kita bersyukur atas capaian ini. Tetapi suatu saat lahannya tidak bertambah, sumber daya airnya tidak memadai, sementara populasinya terus meningkat. Maka perlu sektor andalan, yakni pariwisata.
Apakah optimistis sektor Pariwisata lebih cerah?
Sangat optimis. Di bidang pariwisata, Gunungkidul punya segalanya untuk maju. Dengan banyaknya kunjungan wisata, ini akan membawa multiplayer effect. Infratruktur akan maju, menyerap tenaga kerja, pendapatan masyarakat meningkat. Sektor lain seperti transportasi, penginapan, fashion, kuliner, UMKM dll semua akan menggeliat. Target ini bisa terlaksana tergantung Pemkab, melayani atau membenani. Saya yakin kalau Pemkab serius, pariwisata Gunungkidul mampu menyaingi Bali.
Perubahan paradigma pembangunan tanggungjawab siapa?
Tanggungjawab semua pihak, utamanya Pemkab. Saya sifatnya mengawasi dan mengoreksi, karena fungsi itu melekat pada saya selaku anggota DPR. Pemkab harus mengubah paradigma pembangunan yang dulu kerap “menjual kemiskinan†dengan mengharapkan bantuan. Saya khawatir kebiasaan ini melekat, jangan lagi menjual kemiskinan, daerah gersang, dan tertinggal. Itu kan demi bantuan mengalir. Ini paradigma lama yang harus dibuang. Jangan bergantung pada bantuan, tetapi inisiatif menjual konsep. Buatlah program pembangunan yang lebih tertata, termasuk pemetaan tata ruang pariwisata.
Ubah stigma birokrasi yang rumit, sulit, dan berbelit, menjadi birokrasi yang melayani. Targetkan segala perizinan rampung dalam tempo singkat. Saya yakin, sektor pariwisata Gunungkidul akan berkembang pesat dan masyarakatnya lebih sejahtera. (*)