GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Rencana penggunaan Gedung PDHIÂ untuk lokasi isolasi bagi penderita gejala Covid-19 hasil repid tes reaktif belum mendapat kepastian lantaran ada indikasi ditolak warga. Pemkab akhirnya akan mengoptimalkan karantina berbasis kearifan masyarakat.
Selama ini sudah ada beberapa desa yang berhasil membuat salah satu model karantina mandiri yang didukung masyarakat. Sifat kegotong-royangan masyakakat termasuk menanggung konsumsi warga terisolasi inilah yang dijadikan dasar untuk memperluas karantima mandiri berbasis kearifan lokal.
"Sudah ada tiga desa yang kita jadikan percontohan," kata Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Gunungkidul, Dr Immawan Wahyudi MH Selasa (05/05/2020).
Diakuinya terkait dengan rencana lokasi isolasi terhadap penderita gejala Civid-19 reaktif mengamang dilakukan. Tetapi semua baru dalam taraf rencana dan telah dikonsultasikan kepada seluruh pihak.
Disela tengah diwacanakan ini Pemkab Gunungkidul juga mencermati perkembangan masyarakat terhadap upaya pencegahan dan antisipasi penyebaran Covid-19. Sudah ada beberapa desa yang mendukung langkah pemerintah sesuai protokol kesehatan, diantaranya di desa Selang, Wonosari, Panggang, Karangasem dan salah satu desa di Kecamatan Tepus.
"Peran dan keterlibatan masyarakat seperti inilah yang akan terus kembangkan," imbuhnya
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.