Alokasi Danais untuk ’Rasulan’ Dihapuskan

Photo Author
- Selasa, 19 Februari 2019 | 15:29 WIB

GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Tahun anggaran 2019 ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak lagi memberikan bantuan untuk kegiatan Merti Desa (Rasulan) sebagaimana dilakukan pada tahun sebelumnya. Berbagai pertimbangan menjadi salah satu faktor ditiadakannya dana stimulan untuk kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan kebudayaan tersebut.

“Salah satunya terkait adanya evaluasi Gubernur DIY yang menginstruksikan agar anggaran APBD dan Dana Istimewa (Danais) harus dimanfaatkan untuk program pelatihan dan pendidikan bidang kebudayaan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Drs Agus Kamtono MSi.

Tahun lalu untuk kegiatan rasulan, dari dinas memberikan dana stimulan sedikitnya Rp 5 juta untuk masing-masing kegiatan sebagai penyokong usaha melestarikan adat dan tradisi. Namun lantaran adanya sejumlah evaluasi dari Gubernur DIY maka untuk tahun 2019 ini bantuan dihapus.

Penghapusan bantuan tersebut untuk efisiensi dana, juga berhubungan dengan belum dioptimalkannya program-program lain di antaranya memberikan pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat dan pelaku budaya. Adapun pada tahun 2018 lalu, total dana yang dikeluarkan untuk stimulan ini mencapai kurang lebih Rp 750 juta, dengan total kegiatan ada 150 kegiatan yang diajukan masyarakat. “Untuk tahun ini bantuan stimulan tersebut dihapus,” imbuhnya.

Selain dana stimulan untuk kegiatan rasulan, tahun ini terdapat pemangkasan dana untuk pergelaran wayang kulit. Jika tahun sebelumnya terdapat belasan kali pementasan wayang kulit dengan menghadirkan dalang ternama, tahun ini hanya diagendakan sebanyak 5 kali pementasan wayang kulit yang dibiayai Pemkab menggunakan danais.

Sejauh ini pihaknya belum atau tidak ada komplain dari masyarakat atau pelestari budaya terkait tidak turunnya dana bantuan. Pasalnya untuk kegiatan rasulan meskipun tidak ada bantuan dari pemerintah diperkirakan akan tetap bisa berjalan lantaran sudah menjadi budaya dan tradisi masyarakat Gunungkidul. “Hal ini tentu sebagai edukasi masyarakat agar lebih paham lagi jika bantuan itu tidak selamanya ada,” ucapnya.

Ketua Dewan Kebudayaan Gunungkidul, CB Supriyanto SIP mengaku sudah mendengar adanya penghapusan dana bantuan penyokong fasilitas kegiatan rasulan itu. Meskipun demikian, hal itu nampaknya tidak begitu berpengaruh dalam pelaksanaan adat tradisi rasulan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X