ALAN Efendhi (30) warga Jeruklegi Katongan Nglipar berhasil mengolah tanaman lidah buaya menjadi minuman kemasan. Apa yang dilakukan pemuda ini mampu menginspirasi warga Jeruklegi lainnya untuk turut mengikuti jejak Alan mengolah tanaman lidah buaya.
Pilihan untuk mengembangkan lidah buaya berawal dari petualangan atau hobinya menjelajahi gunung di Jawa Timur. Ia menemukan banyak sekali tanaman lidah buaya di Gunung Semeru tahun 2014 silam.
Baca juga :
Konsumsi Lidah Buaya Bisa Picu Gagal Ginjal?
Anda Harus Punya Stok Lidah Buaya, Ini Alasannya
“Melihat begitu banyak tanaman lidah buaya, akhirnya tertarik untuk mencari tahu tentang bagaimana mengembangkan dan mengolah menjadi barang ekonomis,†kata Alan Efendhi.
Awal mengembangkan usaha, Alan langsung membeli bibit dari wilayah Sidoharjo sebanyak 500 buah. Bibit tersebut awalnya hanya ditanam di lingkungan rumah sendiri bersama keluarganya. Akhirnya usai memasuki musim panen, lidah buaya tersebut kemudian diolah menjadi minuman kemasan atau Nata De Aloevera.
“Ternyata minuman yang diolah dari lidah buaya ini cukup banyak diminati. Hingga akhirnya melakukan sosialisasi dan masyarakat di Jeruklegi juga berminat untuk mengembangkan tanaman lidah buaya. Awalnya memang tidak mudah, tetapi masyarakat bersemangat untuk mengembangkan lidah buaya,†ujarnya.