GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Harga hewan kurban mendekati Idul Adha semakin mengalami kenaikan. Hal ini terjadi lantaran ketersediaan hewan di wilayah DIY kurang, sehingga beberapa pasar masih menyuplai dari luar daerah seperti Wonogiri, Klaten dan Boyolali.
“Kenaikan harga hewan kurban dalam kisaran antara 15-20 persen dari sebelumnya,†kata Kepala Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas, Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda DIY Deden Rohanawati.
Baca juga :
Dua Wisatawan Terseret Ombak Pantai Baron
63 Wisatawan Pantai Selatan Gunungkidul Tersengat Ubur-Ubur
Penyebab naiknya harga hewan kurban juga karena permintaan pasar tinggi akibat kesadaran masyarakat untuk berkurban meningkat, sehingga menaikkan harga ternak di pasaran. Dari pantauan pasar, untuk harga sapi rata-rata antara Rp 18 juta sampai Rp 21 juta varietas sapi lokal (Jawa).
Harga tersebut jika dibanding dengan sebulan sebelumnya mengalami kenaikan dalam kisaran antara Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta perekor. “Jika kita bandingkan dengan tahun lalu persentasi kenaikan harga ini memang mengalami kenaikan lebih tinggi,†imbuhnya.
Terkait dengan tingginya permintaan pasar akan hewan kurban ada beberapa langkah yang dilakukan terhadap masyarakat khususnya para peternak di antaranya dengan melakukan pembinaan lebih intensif dan tetap fokus untuk melakukan berbagai langkah budidaya untuk mendukung ketersediaan ternak. Khusus untuk Kabupaten Gunungkidul hingga mendekati pelaksanaan Idul Adha jumlah permintaan dengan ketersediaan ternak yang ada memang masih tergolong aman. (Bmp)