Krjogja.com - GUNUNGKIDUL - Tahun ini tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) LPPM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kembali melaksanakan program desa mandiri sehat bebas stunting di Tegalrejo, Gedangsari, Gunungkidul. Program ini merupakan program berkelanjutan yang dilakukan oleh UAD karena tingginya angka stunting di wilayah tersebut.
Program ini difokuskan mulai pada awal bulan Agustus 2023 ini yang masih berjalan sampai akhir tahun 2023. Program ini merupakan program yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023.
Kegiatan dilaksanakan oleh tim pelaksana program yang terdiri dari ketua Dr. Tri Wahyuni Sukesi, dengan anggota Dr. Fatwa Tentama, Dr. Bambang Sudarsono, Nur Fitri Mutmainah, M.PA., Dr. Surahma Asti Mulasari, Sulistyawati, Ph.D., Lulu Nafiati, M.Sc., Fanani Arief Ghozali, M.Pd., dan Herman Yuliansyah, Ph.D.
Selain itu program ini melibatkan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Psikologi, Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dan Administrasi Publik. Selaku ketua tim, Tri Wahyuni menjelaskan, keseluruhan kegiatan meliputi pelatihan pencegahan stunting dan pelatihan konseling pencegahan stunting untuk kader kesehatan dan pamong kalurahan.
Baca Juga: 22,3 Persen Warga DIY Masih Menganggap Kental Manis Sebagai Susu
Kemudian, diberikan pelatihan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang mendukung dalam upaya pencegahan stunting pada perangkat desa.
Setelah itu, diadakan pelatihan penggunaan alat timbangan stunting dan tas stunting, pelatihan penggunaan insenerator skala rumah tangga, pelatihan dan penguatan pengurus Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) remaja sekaligus serah terima alat.
"Program ini merupakan program berkelanjutan yang sudah diinisiasi tahun 2022 lalu. Tahun kedua ini pelaksanaan program lebih intensif dalam mewujudkan Kalurahan Tegalrejo mandiri yang sehat bebas stunting," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (20/08/2023)
Fatwa Tentama menambahkan bahwa dalam pencegahan stunting di Kalurahan Tegalrejo tidak cukup hanya berfokus pada aspek kesehatan fisik saja, tetapi juga aspek kesehatan lingkungan dan kesehatan psikologisnya.
"Melalui kegiatan tersebut, diharapkan pamong kalurahan dan kader kesehatan di Tegalrejo Gunungkidul dapat menjadi Kalurahan mandiri yang sehat dan bebas stunting berbasis edukasi dan Inovasi," ungkapnya. (*)
