Memetri Jaladri, BPJS Ketenagakerjaan Menyerahkan Santunan Kepada Ahli Waris Seorang Nelayan

Photo Author
- Senin, 23 September 2024 | 20:34 WIB
Bupati Sunaryanta menyerahkan santunan kepada ahli waris Sutriono seorang nelayan asal Gunungkidul dengan total nilai sebesar Rp 209.500.000.
Bupati Sunaryanta menyerahkan santunan kepada ahli waris Sutriono seorang nelayan asal Gunungkidul dengan total nilai sebesar Rp 209.500.000.

KRjogja.com - GUNUNGKIDUL - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul menggelar kegiatan Memetri Jaladri di Plaza Pantai Baron, Kabupaten Gunungkidul, dihadiri oleh berbagai kalangan nelayan dan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) yang menjadi binaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul serta dihadiri juga Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gunung Kidul. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat sinergi dalam meningkatkan konsumsi ikan serta menjaga kualitas produk perikanan melalui sistem rantai dingin.

Kepala DKP Gunungkidul, M. Johan Wijayanto, mengatakan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan antara nelayan dan Poklahsar. “DKP terus berupaya menjaga mutu produk perikanan dengan berbagai skema pendanaan, termasuk sistem rantai dingin yang mendukung pengelolaan hasil tangkapan laut,” katanya, Jumat (20/9/2024).

Selain itu, dalam acara ini, 10 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan dihadirkan untuk menerima e-Buku Kapal Perikanan (e-BKP), yang merupakan salah satu legalitas penting dalam kegiatan sektor perikanan dan kelautan. “Penyerahan secara simbolis sudah dilakukan langsung oleh Bupati Gunungkidul," paparnya.

Baca Juga: Belum Genap Sebulan Beroperasi, Judi Kasino Beromzet Miliaran Rupiah Dibabat Polrestabes Semarang

Pada kesempatan yang sama, Johan juga melaporkan perkembangan terkait perbaikan talud di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Baron, yang runtuh pada 31 Mei 2024 akibat gelombang tinggi.

DKP Gunungkidul bekerja sama dengan BPBD, DPUPRKP, Bappeda, dan BKAD, berhasil menyelesaikan perbaikan talud lebih cepat dari target, yakni pada 15 Agustus 2024, dengan alokasi anggaran sebesar Rp187,7 juta.

“Perbaikan tersebut mencakup talud, kamar mandi, dan pengecatan yang sangat diperlukan untuk memulihkan akses keluar masuk kapal nelayan,” katanya.

Bupati Sunaryanta dalam sambutannya menegaskan pentingnya sektor kelautan sebagai penopang ekonomi daerah, namun mengakui adanya keterbatasan pemerintah dalam memfasilitasi secara maksimal. "Pengelolaan sumber daya laut di Gunungkidul sudah menyumbang pertumbuhan ekonomi yang signifikan, namun masih membutuhkan alat dan fasilitas yang lebih memadai," ujarnya.

Baca Juga: Soal Aspirasi Ojol di Jogja, Sultan Sampaikan Hal Ini

Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan santunan kepada nelayan yang mengalami kecelakaan saat bekerja. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta, Rudi Susanto menyampaikan program ini merupakan komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada peserta.

Dengan perlindungan yang diberikan, harapannya para nelayan yang bekerja merasa aman dan bisa fokus bekerja demi keluarga tanpa harus cemas apabila ada risiko pada saat melaut.

“Kami terus meningkatkan aksesibilitas dan coverage untuk pelayanan dan kepesertaan. Karena ini merupakan salah satu amanah undang-undang, untuk memberikan perlindungan kepada seluruh tenaga kerja di Indonesia. Termasuk para nelayan yang sedang bekerja atau melaut,” ungkapnya.

Santunan yang diserahkan untuk ahli waris Sutriono seorang nelayan asal Gunungkidul. Adapun total nilai santunan yang diserahkan sebesar Rp 209.500.000, dengan rincian JKK Meninggal Rp 70.000.000 serta beasiswa untuk kedua putranya Rp 139.500.000.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X